Siswa SD Saint-Tronc Castelroc di Marseille, Prancis, mempraktikkan social distancing di ruang kelas/AP
Siswa SD Saint-Tronc Castelroc di Marseille, Prancis, mempraktikkan social distancing di ruang kelas/AP
KOMENTAR

PEMERINTAH Prancis menemukan kasus infeksi baru Covid-19 setelah sepertiga dari sekolah di negara itu kembali dibuka Senin pekan lalu (11/5).

Le Figaro melaporkan, dalam wawancara dengan Radio RTL (Senin, 18/5), Menteri Pendidikan Nasional Prancis Jean-Michel Blanquer mengatakan, dari 40 ribu sekolah yang dibuka pekan lalu (Senin, 11/5), sebanyak 70 di antaranya terpaksa kembali ditutup karena ditemukan kasus infeksi Covid-19.

“Pertama-tama, ini mengilustrasikan kenyataan bahwa kami sangat ketat (menjalankan protokol kesehatan),” ujar Mendiknas Blanquer.

Dia menambahkan, jumlah kasus Covid-19 yang kembali muncul terbilang rendah, dan penutupan beberapa sekolah tersebut merupakan langkah pencegahan.

Pada bagian lain, masih seperti dikutip dari Le Figaro, Mendiknas Blanquer menambahkan, konsekuensi yang harus ditanggung siswa bila tetap berada di rumah lebih besar dari pada bila mereka kembali ke sekolah.

“Banyak dokter yang mengatakan bahwa pergi ke sekolah kurang berbahaya daripada tetap tinggal di rumah. Anak-anak kita tidak boleh menjadi korban (collateral victims) dari upaya  kesehatan (untuk mencegah Covid-19),” katanya lagi.  

Konsekuensi yang dimaksudnya meliputi aspek psikologi, nutrisi dan kemungkinan drop out dari sekolah.

“Fenomena ini adalah concern pertama saya,” masih kata Mendiknas Blanquer.

Dia juga menambahkan, saat ini sekitar 70 persen siswa masih mengikuti pelajaran dari rumah.

Berita mengenai penemuan kasus Covid-19 baru di sekolah-sekolah Prancis yang kembali dibuka menjadi perhatian dunia. Sejumlah media ikut melaporkan persitiwa ini.

Kantor Berita Politik RMOL yang dikutip Farah.id awalnya merujuk informasi mengenai hal ini dari Anadolu Agency (AA) Turki yang melaporkan bahwa sebanyak 70 anak di Prancis terinfeksi Covid-19. Merujuk pada laporan Le Figaro dari wawancara Mendiknas Prancis Blanquer dengan Radio RTL, informasi tersebut tidak sepenuhnya akurat.

Associated Press dan NBC News juga termasuk di antara media asing yang ikut menurunkan berita mengenai kasus infeksi baru COivd-19 di sekolah-sekolah Prancis.

Hingga saat ini, jumlah kematian akibat Covid-19 di Prancis mencapai 28.108, dengan jumlah total kasus mencapai 142.411, sementara 61.213 pasien dinyatakan sembuh.




Menteri HAM Natalius Pigai Terima Penghargaan "Tokoh Nasional Demokratis dan Berintegritas” dari JMSI

Sebelumnya

Konsultasi Publik “Rekomendasi Kebijakan Pembangunan Media Massa yang Bertanggung Jawab, Edukatif, Jujur, Objektif, dan Sehat Industri (BEJO’S)": Tantangan Menyelaraskan Idealisme dan Keberlanjutan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News