KOMENTAR

ALLAH selalu memberikan ujian kepada umat-Nya yang sanggup. Dari ujian-ujian Nya itu, dijanjikan datang sebuah kebaikan.

Tahun ini, ujian datang sungguh di luar dugaan. Virus Corona telah meluluhlantakkan semua sendi kehidupan. Perekonomian menjadi carut marut, bahkan angka pengangguran melonjak drastis.

Namun di balik itu semua, ada hal-hal baik yang bisa kita ambil. Salah satunya, keharusan menjalankan semua #dirumahaja membuat keluarga semakin dekat, semakin akrab. Mereka yang kehilangan pekerjaan menjadi semakin kreatif mencari peluang bisnis baru, mengandalkan kecanggihan gadget.

"Berpikir positif adalah kunci kita terbebas dari krisis ini. Tanggalkan semua hal-hal negatif, hindari dan jauhi agar kita bisa tetap berdiri," begitu kata Jamil Azzaini, seorang motivator yang menjadi narasumber di Nina Nugroho Solution, Rabu (20/5).

Selain berpikir positif, hantaman krisis menurut Jamil, juga bisa dihadapi dengan dua kata "Doors Close, Doors Open". Di balik pintu-pintu yang tertutup, selalu ada pintu-pintu yang terbuka.

"Selama pandemi memang banyak pintu-pintu rezeki yang tertutup. Tapi di sana selalu ada pintu terbuka, pembelajaran dan hikmah bahwa ternyata 'stay at home' membuka peluang baru. Bisa berkumpul dengan keluarga, menambah hapalan untuk bapak-bapak yang kini menjadi imam salat keluarga, atau kita ga harus capek-capek ke kantor untuk kerja" papar CEO Kubik Leadership itu.

Allah SWT berfirman, "Jika ada satu keburukan, maka akan Ku bukakan dua kebaikan". Jika hal ini dicam-kan baik-baik, maka kita akan berada dalam pikiran positif dalam waktu yang lama.

Lalu, bagaimana ketika pikiran negatif muncul? Buatlah paradigma pada diri kita sendiri. Katakan, "saya mencintai diri saya, maka saya tidak mau merusak diri saya dengan hal-hal negatif". Atau, "saya lebih mahal dari mobil mewah apapun dan tidak mau diisi dengan solar".

"Selalu berpikir positif adalah kunci utamanya. Buat selalu impian positif, lihat kembali apakah visinya sudah benar, lalu lakukan pekerjaan yang sesuai dengan passion kita. Kerjakan juga rumus 4E, yaitu enjoy, easy, excellent, dan earn," saran trainer leadership dan pengembangan diri di Fortune 100 tersebut.

Di dalam hidup manusia, ada dua hal yang terjadi, yaitu di luar kendali dan di dalam kendali. Fokuslah hanya pada hal-hal yang ada di dalam kendali kita. Dengan begitu, kamu tidak merasa mudah lelah dan capek.

Berinteraksi selama 24 jam dengan anggota keluarga juga terkadang memunculkan masalah baru. Agar tetap damai dan work place integration berlangsung dengan enjoy, lakukan tiga hal ini. Pertama, buatlah kesepakatan antara orang rumah dengan kantor.

Kedua, hormati me time setiap anggota keluarga (jadikan rumah sebagai home, bukan sebagai house). Dan terakhir, buat waktu yang disepakati bersama untuk kumpul bersama keluarga.

"Insya Allah, kalau dikerjakan rumah tangga akan happy dan pekerjaan akan tuntas. Buat juga jurnal syukur, yaitu sebuah catatan tentang apa yang kita syukuri setiap harinya," ucap Founder Akademi Trainer ini.

Fokuslah pada kekuatan atau kelebihan diri, karena energi positif akan muncul. Dan salah satu kunci hidup sehat adalah berani berkata tidak.

"Ciptakan family value yang isinya ACI (aktif, customer focus, dan integritas)," tutup Founder Tahfizh Leadership itu.




Menutup Tahun dengan Prestasi, dr. Ayu Widyaningrum Raih Anugerah Indonesia Women Leader 2024

Sebelumnya

Meiline Tenardi, Pendiri Komunitas Perempuan Peduli dan Berbagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Women