Lampu bertemakan ramadhan dipasang di depan rumah warga muslim Micgihan yang ikut ambil bagian dalam perlombaan lampu hias jelang Idul Fitri/Net
Lampu bertemakan ramadhan dipasang di depan rumah warga muslim Micgihan yang ikut ambil bagian dalam perlombaan lampu hias jelang Idul Fitri/Net
KOMENTAR

HARI Raya Idul Fitri biasanya menjadi momen yang dinanti oleh umat muslim di seluruh dunia, tidak terkecuali di Michigan, Amerika Serikat.

Karena di hari tersebut, warga muslim Michigan biasanya menunaikan shalat Ied berjamaah di masjid, kemudian bersilaturahmi, menggelar karnaval kecil serta makan bersama.

"Biasanya kami mengadakan pesta besar di rumah saya dengan 400 hingga 500 orang," kata seorang dokter yang juga merupakan Ketua Dewan Komunitas Muslim Michigan, Mahmoud Al-Hadidi.

Namun perayaan semacam itu tidak akan dilaksanakan pada Idul Fitri tahun ini karena pandemi virus corona atau Covid-19.

"Saya tidak akan melakukan itu tahun ini. Saya hanya akan bersama keluarga dekat dan kami tinggal di rumah," sambungnya, seperti dikabarkan Al Jazeera.

Pandemi Covid-19 menyebabkan pemerintah setempat memberlakukan pembatasan massal demi mengerem penyebarannya. Salah satu caranya adalah dengan tidak mengizinkan kerumunan dalam jumlah besar.

Michigan sendiri merupakan rumah bagi salah satu komunitas muslim terbesar di negeri Paman Sam. Ada sekitar 250 ribu umat muslim di negara bagian Amerika Serikat itu.

Mereka ikut terdampak oleh pembatasan tersebut sehingga harus menyesuaikan diri merayakan Idul Fitri di tengah pembatasan ketat.

Meski begitu, bukan berarti semarak Idul Fitri tidak bisa mereka rasakan. Sebaliknya, warga muslim Michigan menemukan cara-cara inovatif untuk merayakan Idul Fitri Tahun ini, sambil tetap berpegang pada pedoman pemerintah.

"Kami bertekad untuk merayakan dan bahagia terlepas dari semua keadaan, kami akan beradaptasi," tambah Al-Hadidi.

Ribuan warga muslim Michigan diperkirakan akan mendengarkan khotbah Idul Fitri secara langsung melalui siaran televisi lokal dan media sosial pada Minggu (24/5) waktu setempat.

Sementara masjid akan tetap dibuka, namun untuk perayaan Idul Fitri "drive-thru".

Diperkirakan, mobil-mobil akan mengantre di luar beberapa masjid di Michigan untuk menikmati musik live dan untuk menerima tas hadiah untuk anak-anak.

Michigan merupakan salah satu negara bagian Amerika Serikat yang paling terpukul oleh pandemi Covid-19. Lebih dari 53.000 kasus infeksi virus corona dan lebih dari 5.000 kematian terjadi di wilayah tersebut, menurut data statistik Universitas Johns Hopkins.

Salah seorang warga muslim Michigan yang juga merupakan dokter, Firas Bazerbashi, mengatakan bahwa sebagian besar penduduk di Michigan sepenuhnya menyadari risiko kesehatan dan rela melepaskan kebiasaan perayaan komunitas.

"Kami siap secara mental untuk memiliki Covid Idul Fitri, tetapi itu masih sangat menantang," tuturnya.




Sekali Lagi tentang Nikmatnya Bersabar

Sebelumnya

Anjuran Bayi Menunda Tidur di Waktu Maghrib Hanya Mitos?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Tadabbur