Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net
KOMENTAR

SEBAGAI prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI), tentu diharapkan mampu mengedukasi masyarakat terkait protokol kesehatan di masa pandemik Covid-19.

Seperti kisah prajurit TNI yang bertugas di Koramil 03 Serpong, Tangerang Selatan, Sersan Kepala RG (52) yang dinyatakan positif Covid-19 saat menjalani tugas.

Serka RG yang juga menjabat sebagai Bintara Pembina Desa (Babinsa) di wilayah Tangsel, sempat ditugaskan oleh kesatuannya untuk menjaga Bandara Soekarno Hatta.

Setelah beberapa hari menjaga Bandara Soekarno Hatta, RG kembali bertugas turun ke masyarakat sebagai Babinsa yang mempunyai kewajiban menjaga lingkungan sekitarnya agar kondusif.

Terlebih, di saat pandemik Covid-19, dirinya harus melakukan aksi sosial seperti penyemprotan disinfektan maupun membagikan bantuan kepada warga yang terdampak.

Namun, di sela-sela rutinitasnya sebagai Babinsa, gelaja Covid-19 mulai dirasakannya.

"Awalnya saya kelelahan, jadi nafsu makan saya hilang, akhirnya saya periksa ke RS Daan Mogot (Kesdam), Tangerang. Saya di sana dirawat dua hari terus istirahat 14 hari saya enggak dinas, baru setelah itu diumumkan kalau saya positif atau reaktif Covid-19," ungkap RG saat diperbolehkan pulang dari Rumah Lawan Covid-19 Tangsel, Sabtu (23/5).

Kabar dirinya dinyatakan positif Covid-19, membuat RG khawatir akan kondisi istri dan anaknya. Tapi setelah dilakukan swab test, istri dan anaknya dinyatakan negatif Covid-19.

"Alhamdulillahnya, anak sama istri saya negatif," imbuhnya, dikutip Kantor Berita RMOLBanten.

Setelah dinyatakan positif Covid-19, RG sempat menjalani perawatan di Puskesmas Pamulang selama beberapa hari. Dan, kemudian dipindahkan ke Rumah Lawan Covid-19.

"Di Puskesmas Pamulang beberapa hari, kemudian dikarantina kembali di Rumah Lawan Covid-19, hingga akhirnya saya dipulangkan hari ini," jelas RG dengan wajah bahagia.

Sebagai seorang prajurit sejati, RG yang tetap menjalankan ibadah puasa saat menjalani masa karantina di Rumah Lawan Covid-19, bertekad agar sembuh dari virus yang mengakibatkan jutaan jiwa melayang.

Tentu di usia kepala lima, RG harus mampu menjaga pola sehat dengan cara berolahraga dan menjaga pola makan.

"Saya di sini sering lari keliling, seperti biasa dan menjaga pola makan. Alhamdulillah mungkin karena imun saya kuat, jadi enggak ada masalah," tegasnya.

RG yang diberikan surat keterangan sehat dan negatif Covid-19 dari Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel mengatakan, jika surat tersebut merupakan bukti sah kesembuhan dirinya yang membuatnya lebih tenang.

"Kalau enggak ada surat takutnya nanti saya dianggap kabur. Surat ini juga buat saya tenang, apalagi saya punya diabetes kalau untuk kontrol kan bisa digunakan," ucap RG.

Diketahui, selain RG, ada 4 orang lain yang diperbolehkan pulang dari Rumah Lawan Covid-19. Satu orang sebagai PDP, dan tiga lainnya orang dalam pemantauan.

Sementara itu, Koordinator Rumah Lawan COVID-19 Suhara Manullang mengatakan, hingga Sabtu (23/5) terdapat 24 pasien yang pulang, yakni 16 ODP, dan 8 PDP.

"Sehingga dari 16 April hingga 23 Mei ini, Rumah Lawan COVID-19 sudah ada 56 pasien yang dirawat, (rinciannya) 21 ODP dan 35 PDP. Sedangkan yang masih dirawat hingga sekarang, terdapat 32 orang. Dengan rincian, 19 ODP dan PDP," tutup Suhara.




Hindari Cedera, Perhatikan 5 Cara Berlari yang Benar

Sebelumnya

Benarkah Mengonsumsi Terlalu Banyak Seafood Bisa Berdampak Buruk bagi Kesehatan?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Health