Penanganan korban meninggal akibat virus corona di Gaza/Net
Penanganan korban meninggal akibat virus corona di Gaza/Net
KOMENTAR

OTORITAS Gaza mengumumkan kematian pertama akibat virus corona atau Covid-19 di wilayah yang dikepung itu pada Sabtu (23/5), sehari jelang Hari Raya Idul Fitri.

"Fadila Muhammad Abu Raida, 77, dari wilayah kegubernuran Khan Younes, meninggal dalam isolasi di rumah sakit di Rafah Crossing karena infeksi virus corona," begitu keterangan yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan Gaza.

Kematian pertama ini terjadi ketika jumlah kasus infeksi virus corona di wilayah tersebut meningkat dalam beberapa hari belakangan.

Pemerintah Gaza sendiri sebelumnya berhasil menekan jumlah kasus infeksi virus corona menjadi tidak lebih dari 20 kasus dengan cara menutup perbatasannya dengan Israel dan Mesir ditutup.

Namun dalam beberapa hari terakhir, seperti dikabarkan Al Jazeera, sekitar 1.500 warga Palestina yang terjebak di Mesir diizinkan untuk kembali melalui penyeberangan Rafah, sementara jumlah yang lebih kecil diizinkan untuk masuk dari Israel.

Mereka semua ditempatkan di karantina, namun 35 kasus baru telah dikonfirmasi di antara mereka. Hal itu menyebabkan jumlah infeksi virus corona di Gaza meningkat menjadi 55 kasus.

Pejabat Kementerian Kesehatan Gaza, Yussef Abu al-Reesh mengatakan bahwa mereka yang terinfeksi telah berbaur dengan warga yang kembali lainnya, termasuk di pusat-pusat karantina.

Menindaklanjuti kondisi tersebut, seorang pejabat senior dengan gerakan Hamas, yang mengelola wilayah tersebut, Khalil al-Hayya, menyebut bahwa pihaknya sedang mempertimbangkan untuk memberlakukan jam malam.

Sementara itu, PBB telah memperingatkan bahwa wabah virus corona di Gaza dapat berubah menjadi bencana, mengingat tingkat kemiskinan yang tinggi dan sistem kesehatan yang lemah di Gaza akibat blokade Israel sejak tahun 2007 lalu.




Rencana Presiden Prabowo Bangun Reaktor Nuklir: Energi Bersih yang Masih Diragukan Keberlanjutan Penggunaannya

Sebelumnya

Indonesia Raih “Best Tourism Villages 2024" UN Tourism untuk Desa Wisata dengan Sertifikat Berkelanjutan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News