Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net
KOMENTAR

PASCA libur Lebaran, banyak sekolah yang sudah merencanakan tanggal kembali masuk sekolah. Namun, pihak sekolah tetap menunggu keputusan dari pemerintah Indonesia.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim menegaskan bahwa tidak benar murid kembali masuk sekolah pada Juli mendatang.

Menurutnya, keputusan waktu dan metode belajar ke depannya seperti apa akan berlandaskan pertimbangan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

"Harus diketahui bahwa Kemendikbud sudah siap dengan semua skenario. Kami sudah ada berbagai macam. Tapi tentunya keputusan itu ada di dalam Gugus Tugas, bukan Kemendikbud sendiri. Jadi, kami yang akan mengeksekusi dan mengkoordinasikan," ujarnya dalam keterangan tertulis beberapa hari lalu.

Sementara itu, pihak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengeluarkan panduan terkait masalah penutupan dan pembukaan sekolah di masa pandemi virus Corona. Hal ini memang jadi masalah karena tidak semua anak memiliki kemampuan dan lingkungan yang sama bila terus dilakukan proses belajar dari luar sekolah.

Setidaknya ada tiga hal yang disarankan WHO benar-benar harus dipahami pemegang kebijakan bila memang ingin membuka atau menutup sekolah. Ketiga hal tersebut adalah:

1. Kondisi terkini situasi penyebaran Covid-19 dan keparahannya di populasi anak-anak.

2. Situasi lokal dan epidemiologi Covid-19 di daerah sekitar sekolah.

3. Lingkungan sekolah dan kemampuannya untuk menerapkan upaya pencegahan serta pengendalian penyakit

"Sampai sekarang masih sedikit laporan institusi pendidikan terlibat dalam kemunculan wabah Covid-19. Hanya saja studi memang menunjukkan penyebaran penyakit utamanya terjadi pada aktivitas sosial terkait kehidupan sekolah," tulis WHO.




Kementerian Agama Luncurkan Program “Baper Bahagia” untuk Dukung Ketahanan Pangan Masyarakat Desa

Sebelumnya

Fitur Akses Cepat Kontak Darurat KDRT Hadir di SATUSEHAT Mobile

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News