Pasien Covid-19 di asrama haji kota Surabaya yang berhasil sembuh/RMOLJatim
Pasien Covid-19 di asrama haji kota Surabaya yang berhasil sembuh/RMOLJatim
KOMENTAR

TREN kesembuhan pasien virus corona baru (Covid-19) di Kota Surabaya terus bertambah. Upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam menangani pandemik Covid-19 membuahkan hasil.

Terbukti, dari hari ke hari jumlah pasien yang sembuh kian bertambah. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya, angka kumulatif hingga Senin (8/6), sebanyak 867 pasien terkonfirmasi dinyatakan sembuh.

Dilaporkan Kantor Berita RMOLJatim, data hingga Senin (8/6), pasien Covid-19 yang telah sembuh berjumlah 55 orang. Mereka terdiri dari pasien rawat inap rumah sakit dan rawat jalan isolasi mandiri.

“Ada 40 orang yang (sebelumnya) rawat inap rumah sakit. Dan 15 lainnya dari rawat jalan isolasi mandiri,” kata Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Febria Rachmanita dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Sementara itu pada Minggu (7/6), tren kesembuhan Covid-19 di Kota Pahlawan ini sebanyak 46 orang.

Mereka terdiri dari pasien Hotel Asrama Haji, pasien rawat inap rumah sakit dan rawat jalan isolasi mandiri.

Menurut dia, pasien sembuh ini lebih didominasi oleh pasien rawat inap dan rawat jalan isolasi mandiri.

“Rinciannya 3 pasien dari Hotel Asrama Haji, 43 lainnya dari rawat inap rumah sakit dan rawat jalan isolasi mandiri,” kata Feny sapaan akrab Febria Rachmanita.

Sedangkan, pada tanggal 31 Mei–6 Juni 2020 itu, sebagian besar pasien sembuh merupakan tamu dari Hotel Asrama Haji.

Mengacu data Dinkes, tercatat sebanyak 236 orang dinyatakan sembuh selama 7 hari tersebut.

Mulai tanggal 2 Juni pasien sembuh ada 1 orang. Kemudian pada 3 Mei 2020, bertambah secara signifikan menjadi 188 orang. Keesokan harinya tanggal 4 Juni 2020, pasien sembuh ada 11 orang.

“Berikutnya tanggal 5–6 Juni pasien yang sembuh ada 36 orang,” paparnya.

Kemudian, Kepala Dinkes Surabaya ini juga merinci jumlah pasien sembuh dari rawat inap rumah sakit.

Di mulai dari 31 Mei – 6 Juni 2020, total sebanyak 195 orang dinyatakan sembuh. Rinciannya, ada 15 orang sembuh pada tanggal 31 Mei 2020, kemudian 8 orang sembuh pada 1 Juni 2020, selanjutnya ada 39 sembuh pada keesokan harinya dan 21 orang sembuh pada 3 Juni 2020.

Tepat pada 4 Juni 2020, pasien sembuh yang seblumnya rawat inap di rumah ada 42 orang.

“Tanggal 5 Juni ada 56 dan 6 Juni ada 14. Jadi totalnya mulai 31 Mei–6 Juni 2020, ada 195 pasien sembuh,” jelasnya.

Tidak hanya itu, Feny menyebut, pada tanggal 31 Mei–6 Juni 2020, jumlah pasien sembuh yang sebelumnya rawat jalan atau isolasi mandiri ada 135 orang.

Pertama pada tanggal 31 Mei 2020, ada sekitar 8 orang yang dinyatakan sembuh. Kedua, pada 1 Juni 2020, meningkat menjadi 9 orang.

Pada 2 Juni 2020, mengalami peningkatan lebih banyak yakni 20 orang. Selanjutnya pada 3 Juni 2020, ada 31 orang sembuh. Keesokan harinya 5 Juni 2020, ada 43 orang dinyatakan sembuh.

“Untuk tanggal 6 Juni 2020, ada sebanyak 7 orang sembuh,” terangnya.

Feny menambahkan, sampai dengan hari ini jumlah pasien yang masih dirawat dengan status terkonfirmasi berjumlah 644 orang.

Kemudian untuk pasien dalam pengawasan (PDP) ada 1.287.

“Untuk ODP (orang dalam pemantauan) ada 85 orang. Sedangkan anak-anak yang sembuh sekitar 15 orang,” pungkasnya.

Reporter : Angga Ulung Tranggana/RMOL.ID




Ramai Video Presiden Turki Walk Out Saat Presiden Prabowo Berpidato di KTT D-8, Ini Penjelasan Kementerian Luar Negeri RI

Sebelumnya

Peringatan Hari Ibu ke-96: Memperkuat Peran Perempuan untuk Menjadi Fondasi Kokoh Indonesia yang Lebih Maju, Inklusif, dan Berdaya Saing

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News