SETIAP kali membuat gagasan baru, saya sudah terbiasa dicemooh. Wajar saya dicemooh, karena secara kodrati naluriah manusia memang senantiasa skeptis dan defensif, maka gemar mencemooh gagasan bersifat baru. Columbus, Freud, Einstein, Mandelbrot, Russel, Picasso, Leonardo, Darwin, Galileo, Copernicus dan para tokoh penggagas gagasan baru juga dicemooh bahkan dihujat ketika mencoba memperkenalkan gagasan baru masing-masing.
Ragu
Maka adalah wajar apabila saya juga harus siap dicemooh ketika membuat gagasan baru berupa andaikatamologi sebagai upaya pemikiran terhadap fenomena andaikata dalam peradaban umat manusia. Meski saya sudah menghimpun cukup banyak bahan pengabsahan andaikatamologi dalam bentuk pemikiran “what if” di ranah ilmu sejarah, futurologi, teknologi untuk pesawat ruang angkasa maupun sastra yang berupaya mendekatkan imajinasi dengan realita, namun mungkin akibat usia saya makin mendekati saat ajal, maka tidak seperti pada masa menggagas kelirumologi, alasanologi, humorologi, rideologi, bingungologi, ngawurologi dan lain-lainnya, kali ini terkesan saya masih ragu terhadap gagasan andaikatamologi.
Christianto Wibisono
Syukuralhamdullilah, di masa pageblug Corona daya kreatifitas imajinasi mahaguru semangat menulis saya, Christianto Wibisono makin menggelora sehingga berjaya melanjutkan serial wawancara imajiner dengan Bung Karno nan tersohor sejak abad XX itu untuk berkembang menjadi sarasehan geopolitik secara imajiner melibatkan 4 mantan presiden Indonesia, yaitu Bung Karno, Pak Harto, Prof Habibie dan Gus Dur yang dapat kita bersama menikmati nikmat kenikmatannya melalui link https://m.watyutink.com/topik/pikiran-bebas/trump-owens-vs-biden-obama.
Andaikatamonologi
Senafas Divina Commedia-nya Dante Alighieri, Utopia-nya Thomas More, Erewhon-nya Samuel Butler, Leviathan-nya Thomas Hobbes, Animal Farm-nya George Orwell, I Robot-nya Isaac Asimov,Fahrenheit 451-nya Ray Bradburry atau Star Trek-nya Gene Roddenberry, maka Christianto Wibisono lincah dan trampil mendayagunakan jurus-jurus akrobat logika andaikotamologi sebagai ramuan bumbu utama mahakarya-mahakarya andaikatamologis sang pemikir merangkap sastrawan serta pendiri Pusat Data Bisnis Indonesia nan tersohor kritis serta tajam tulisannya itu.
Penulis adalah penggagas kelirumologi, alasanologi, humorologi, bingungologi, andaikatamologi dan entahapamologi
KOMENTAR ANDA