PADA tanggal 12 Juni 2020 pemusik, penggubah musik, penyanyi, penyair, penulis, sutradara, negarawan kebanggaan Indonesia, Eros Djarot mempersembahkan sekaligus dua mahakarya bagi bangsa Indonesia.
Putra terbaik Nusantara kelahiran Rangkasbitung, Banten, mempersembahkan sebuah mahakarya seni musik dan sebuah mahakarya naskah geopolitik kelas langitan pada hari yang sama.
Mahalagu
Pada masa pageblug Corona, sang pencipta lagu legendaris "Badai Pasti Berlalu" menciptakan sebuah lagu "Tuhan Ampuni Dosa Dosaku" yang secara indah mengajak kita semua berhenti berdosa dengan merusak alam dan saling membenci bahkan tak segan saling membinasakan.
Mas Eros mengajak kita semua untuk senantiasa sadar bahwa masa hidup kita masing-masing sebenarnya terlalu pendek untuk merusak alam sambil saling membenci apalagi saling membinasakan dengan sesama manusia.
Ilustrator musik film "Kawin Lari" mengajak kita semua untuk tidak menyianyiakan setiap detik dalam perjalanan hidup demi saling mengerti, menghargai, menghormati, menolong, membantu dan saling bertukar sumbangsih kasih-sayang agar Tuhan berkenan memgampuni dosa-dosa kita.
Silakan simak keindahan lagu indah terbaru Eros Djarot di link Youtube: https://youtu.be/J3h1-yI7doY.
Mahanaskah
Membingungkan, nama Eros juga kerap ditulis sebagai Erros. Namun demi lebih selaras dengan penampilannya saya lebih suka nama Eros bagi lelaki sexy berkumis mirip Groucho dari kelompok Marx bersaudara itu.
Sang pendiri Partai Nasional Bung Karno yang kemudian menjadi Partai Nasionalis Banteng Kemerdekaan merupakan negarawan kebal godaan tahta kekuasaan.
Ketika pada awal abad 2000 dipercaya Gus Dur menyusun personalia kabinet kepresidenan, Eros menolak penawaran Gus Dur untuk menjadi menteri.
Selanjutnya sutradara Tjoet Nyak Dhien sebagai film pertama Indonesia dinominasikan untuk menerima anugrah Oscar kategori Best Foreign Language Film kemudian secara rutin menulis esai kritik politik.
Pada tanggal 12 Juni 2020 ketika menghadapi wabah huruhara global sebagai protes pembinasaan keji terhadap George Floyd di Minneapolis, Amerika Serikat, Eros Djarot menulis sebuah esai geopolitik yang tajam serta jenaka.
Eros merupakan satu-satunya insan manusia di planet bumi yang menyadari bahwa pada hakikatnya Donald Trump merupakan bom waktu yang diposisikan Vladimir Putin sebagai presiden Amerika Serikat demi menghancurkan negara adhikuasa pesaing berat Rusia dari dalam negeri Amerika Serikat sendiri.
Mahanaskah geopolitik dahsyat tersebut dapat disimak di link https://m.watyutink.com/topik/berpikir-merdeka/Sukses-Rudal-Destroyer-ala-Putin.
Terima kasih, Mas Eros! Penulis adalah pendiri Sanggar Pembelajaran Kemanusiaan
KOMENTAR ANDA