KERAJAAN Arab Saudi telah memutuskan untuk menggelar ibadah Haji secara terbatas untuk tahun ini, 1441 H/2020 M. Di mana tidak ada jemaah internasional, kecuali mereka yang sudah tinggal di Arab Saudi.
Nyatanya, pembatasan atau bahkan penangguhannya ibadah Haji bukan hanya dilakukan saat ini saja. Menurut Yayasan King AbdulAziz untuk Penelitian dan Arsip, sudah ada sekitar 40 kali hal tersebut dilakukan.
"Beberapa faktornya adalah epidemi/penyakit, kekacauan politik, gejolak ekonomi, ketidakstabilan keamanan, konflik, hingga adanya aksi bandit dan perampokan," cuit @HaramainInfo pada Selasa (23/6).
Misalnya pada 251 H/865 M, ketika Ismail bin Yusuf Al-Alawi atau yang dikenal sebagai Al Safak dan pasukannya memimpin pemberontakan terhadap kekhalifahan Abbasiyah dan membantai ribuan peziarah yang berkumpul di Gunung Arafat dekat Mekah. Insiden tersebut akhirnya membuat ibadah Haji dibatalkan.
Kemudian pada 317 H/930 M. Sebuah sekte bernama Qaramitah yang dipimpin oleh Abu Tahir Qaramitani menganggap ibadah Haji merupakan ritual pagan sehingga mereka melakukan serangan ke Mekah selama musim Haji.
Dalam serangan tersebut, mereka membantai 30.000 peziarah sembari mengolok-olok ayat-ayat Al Quran. Mereka mengubur para peziarah tanpa terlebih dulu dimandikan atau dishalatkan.
Mereka membuang 3.000 mayat ke sumur suci Zamzam dan kemudian menghancurkannya. Selain itu, mereka juga mencuri Batu Hitam atau Hajar Aswad dari Kabah.
"Dikatakan, sedihnya selama 10 tahun setelah insiden tersebut, Haji tidak dilaksanakan," cuit Haramain.
Pada 357 H/968 M, ibadah Haji dibatalkan karena menyebarnya penyakit yang dinamakan Al Mashiri di Mekah. Penyakit tersebut membuat para peziarah dan unta mereka meninggal dalam perjalanan.
Setelah itu pada 390 H/419 M dan 1000 H/1028 M, Haji ditangguhkan karena biaya dan inflasi yang sangat tinggi. Itu membuat tidak ada peziarah dari bagian Timur.
Konflik pada 492 H/1099 M juga membuat Haji tidak dapat dilakukan karena kurangnya keamanan. Itu terjadi selama lima tahun sebelum jatuhnya Yerusalem ke tangan Tentara Salib.
Alasan kurangnya keamanan juga terjadi pada 654 H/1256 M dan 1213 H/1799 M.
Wabah dari India yang membuat tiga perempat peziarah meninggal secara mengejutkan juga membuat ibadah Haji pada 1246 H/1831 M dihentikan sementara.
Wabah kolera juga membuat ibadah Haji pada 1252 H/1837 M hingga 1310 H/1892 terganggu karena ribuan orang meninggal setiap harinya.
KOMENTAR ANDA