Ilustrasi obrolan soal keuangan dengan pasangan/Net
Ilustrasi obrolan soal keuangan dengan pasangan/Net
KOMENTAR

KEUANGAN merupakan hal yang senisitif namun penting untuk dibicarakan dengan pasangan, baik istri maupun suami.

Meski begitu, tidak jarang pasangan suami-istri kesulitan untuk membuka obrolan soal keuangan.

Perencana keuangan ternama, Prita Ghozie melalui akun Instagramnya <i>@pritaghozie</i> belum lama ini, memberikan lima tips untuk membuka obrolan soal keuangan yang baik dengan pasangan.

1. Luangkan waktu

Selama kita menunda obrolan soal keuangan dengan pasangan, maka isu tersebut akan tetap menjadi hal yang tabu dibicarakan dalam pernikahan Anda.

Prita menyarankan, luangkan waktu setidaknya satu kali setiap bulan untuk membangun obrolan santai degan pasangan, termasuk soal keuangan.

Ketika mau berdiskusi lebih serius, misalnya soal memutuskan mau beli rumah yang mana, memilih sekolah anak atau bahkan liburan, maka waktu yang diluangkan harus lebih banyak agar pembahasan bisa dibuat lebih mendalam.

Dia menekankan, "manajer keuangan" dalam rumah tangga harus membawa data <i>net worth statement </i>dan <i>cashflow budget </i>supaya obrolan tidak ngalor-ngidul.

2. Simpan argumen

Menyimpan keluhan memang bukan merupakan hal yang baik. Namun jika hendak membuka pembicaraan soal keuangan, keluhan seperti "Duh istriku boros banget," atau "Sebel, suami kabur melulu sepedaan dengan gengnya," atau keluhan lainnya, baiknya disimpan dulu.

Tujuannya adalah agar pembicaraan soal keuangan bisa berjalan dengan baik, terlebih jika sedang membicarakan hal besar seperti penentuan prioritas tujuan keuangan, metode bujet yang dipakai, hingga komitmen berinvestasi.

3. Libatkan anggota keluarga

Untuk keluarga yang memiliki anak usia sekolah, bisa dilibatkan dalam diskusi keuangan. Misalnya obrolan seputar perencanaan liburan, pemilihan jenis sekolah dan bahkan jatah berbelanja.

Semakin dini anak paham soal masalah keuangan, sebenarnya di masa dewasa nanti mereka pun tidak merasa uang adalah hal yang tabu dibicarakan

4. Jadi pendengar aktif

Menjadi pendengar aktif itu lebih sulit daripada menjadi pembicara. Menurut teori psikologi, proses mendengar yang baik itu melibatkan panca indera teliga, mata dan bahkan hati.

Karena itu pahami bahwa perspektif itu bukan hanya milik kamu seorang. Coba sesekali dengarkan pendapat maupun keinginan pasangan.

Jika hendak memberikan kritik kepada pasangan, meskipun mungkin Anda benar, perlu trik yang tepat agar bisa tersampaikan dengan baik. Bahkan jika perlu, tunda sebentar kritikan Anda tersebut agar bisa disampaikan di waktu yang tepat.

5. Tulis

Jika mengobrol secara verbal selalu berujung pada ribut, maka coba alihkan obrolan dengan tulisan. Setelahnya, konfirmasi ulang hasil obrolan supaya menjadi catatan berdua dan mencegah miskomunikasi.

"Pernikahan adalah suatu ikatan yang dijalankan oleh dua manusia yang saling berkomitmen untuk membuat hidup menjadi lebih teduh dan nyaman. Jika komunikasi tentang uanh tidak mampu untuk dibangun, maka tidak heran akan timbul masalah lain satu demi satu. Bagaimanpun, masalah keuangan mengambil porsi 46 persen dari stres manusia," demikian Prita.




Ingin Jadi Individu Sukses, Ini Alasan Mengapa Kita Butuh Dukungan Orang Lain

Sebelumnya

Gen Z dan Upaya Mengatasi Tantangan Sandwich Generation

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Family