KEPUTUSAN Arab Saudi untuk menyelenggarakan ibadah haji dengan kuota yang sangat terbatas mendapat sambutan positif dari berbagai pihak, tak terkecuali badan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
WHO pada hari Rabu (24/6) mengatakan keputusan yang diambil Arab Saudi adalah yang terbaik, mengingat belum kodusifnya kondisi kesehatan dunia akibat pandemik virus corona.
“Di saat beberapa negara mulai membuka kembali masyarakat dan ekonomi mereka, pertanyaan tentang bagaimana mengadakan pertemuan sejumlah besar orang dengan aman telah menjadi semakin penting,” kata Direktur Jenderal WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus
“Ini terutama berlaku untuk salah satu pertemuan massa terbesar di dunia, ziarah tahunan haji,” lanjutnya, seperti dikutip dari Arab News, Kamis (25/6).
Tedros mengatakan keputusan itu diambil berdasarkan penilaian risiko dan analisis berbagai skenario, sesuai dengan pedoman organisasi untuk melindungi keselamatan para peziarah dan mengurangi risiko infeksi.
Berbicara di Jenewa saat konferensi pers virus corona harian, dia mengatakan organisasi itu mendukung keputusan Arab Saudi. Dalam kesempatan tersebut Tedros juga menambahkan bahwa semua negara harus membuat keputusan sulit untuk menempatkan kesehatan masyarakat di garis depan.
“Kami memahami bahwa itu bukan keputusan yang mudah untuk dibuat dan kami juga memahami itu adalah kekecewaan besar bagi banyak Muslim yang berharap untuk bisa melakukan ibadah haji tahun ini,” katanya.
“Ini adalah contoh lain dari pilihan sulit yang harus dilakukan semua negara untuk mengutamakan kesehatan.”
Kerajaan Arab Saudi mengatakan hanya 1.000 orang yang sudah tinggal di Arab Saudi yang akan dapat melakukan ibadah haji tahun ini. Tahun lalu hampir 2,5 juta jemaah dari seluruh dunia ambil bagian dalam ibadah wajb bagi Kaum Muslim ini. 
KOMENTAR ANDA