Insinyur Wanita Kulit Hitam Pertama NASA Mary W. Jackson/Net
Insinyur Wanita Kulit Hitam Pertama NASA Mary W. Jackson/Net
KOMENTAR

ADMINISTRATOR Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) Jim Bridenstine pekan ini mengumumkan bahwa gedung kantor pusat NASA di Washington, D.C., akan diberi nama Mary W. Jackson.

Bukan tanpa alasan, nama tersebut diberikan karena dia merupakan sosok yang memiliki peranan penting di NASA. Jackson adalah insinyur wanita Afrika-Amerika pertama di NASA.

Jackson merupakan seorang ahli matematika dan insinyur kedirgantaraan. Dia memulai karirnya di NASA di Unit Komputasi Area Barat yang terpisah dari Langley Research Center di Hampton, Virginia.

Dia kemudian memimpin program-program yang memengaruhi perekrutan dan promosi wanita dalam karier sains, teknologi, teknik, dan matematika NASA.

Pada tahun 2019, Jackson dianugerahi medali emas Kongres secara anumerta.

"Mary W. Jackson adalah bagian dari kelompok wanita yang sangat penting yang membantu NASA berhasil membuat astronot Amerika ke luar angkasa. Mary tidak pernah menerima status quo, dia membantu memecahkan hambatan dan membuka peluang bagi orang Afrika-Amerika dan perempuan di bidang teknik dan teknologi," kata Bridenstine, seperti kabar yang dilansir situs resmi NASA.

"Hari ini, kami dengan bangga mengumumkan gedung Markas Besar NASA Mary W. Jackson. Itu tepat duduk di "Hidden Figures Way", pengingat bahwa Mary adalah salah satu dari banyak profesional luar biasa dan berbakat dalam sejarah NASA yang berkontribusi pada kesuksesan lembaga ini," jelasnya.

Hidden Figures Way merujuk pada nama jalan di depan Markas Besar NASA. Nama jalan itu dibuat pada tahun 2019 lalu.

Bridenstine menjelaskan, Jackson selama ini bak "sosok tersembunyi" alias "hidden figure" di balik kesuksesan NASA. Namun kini, dengan pengabadian namanya di markas NASA, sosoknya tidak lagi menjadi "tersembunyi".

"Tidak tersembunyi lagi, kami akan terus mengakui kontribusi wanita, Afrika-Amerika, dan orang-orang dari semua latar belakang yang telah memungkinkan sejarah eksplorasi NASA yang sukses menjadi mungkin," sambungnya.

Menanggapi pemberian nama gedung tersebut, putri Jackson, Carolyn Lewis, mengaku sangat bangga.

"Kami merasa terhormat bahwa NASA terus merayakan warisan ibu dan nenek kami Mary W. Jackson," kata Lewis.

"Dia adalah seorang ilmuwan, pejuang kemanusiaan, istri, ibu, dan pelopor yang membuka jalan bagi ribuan orang untuk berhasil, tidak hanya di NASA, tetapi di seluruh negara ini," sambungnya.

Mary W. Jackson sendiri lahir dan besar di Hampton, Virginia. Dia lulus dari Hampton Institute pada tahun 1942 dengan gelar ganda dalam matematika dan ilmu fisika. Awalnya, dia menerima pekerjaan sebagai guru matematika di Calvert County, Maryland.

Dia kemudian menikah dengan Levi Jackson. Setelah itu, dia bekerja sebagai sekretaris Angkatan Darat sebelum bergabung dengan NASA.

Pada tahun 1951, Jackson direkrut oleh Komite Penasihat Nasional untuk Penerbangan, yang pada tahun 1958 digantikan oleh NASA. Dia mulai sebagai ahli matematika penelitian yang dikenal sebagai salah satu komputer manusia di Langley.

Dia bekerja di bawah "Hidden Figure" Dorothy Vaughan di Unit Komputasi Area Barat yang terpisah.

Setelah dua tahun bekerja di unit tersebut, Jackson menerima tawaran untuk bekerja di Supersonic Pressure Tunnel 4 kaki, yakni terowongan angin berkekuatan 60.000 tenaga kuda yang mampu meledakkan model dengan angin yang mendekati kecepatan suara dua kali lipat.

Di sana, dia banyak mengambil pengalaman langsung dan melakukan eksperimen. Atasannya akhirnya menyarankan dia memasuki program pelatihan yang akan memungkinkan Jackson untuk mendapatkan promosi dari ahli matematika ke insinyur.

Dia pun mengambil kurus dan mendapatkan promosi. Kemudian pada tahun 1958 dia menjadi insinyur perempuan kulit hitam pertama NASA.

Selama hampir dua dekade selama karir tekniknya, dia menulis atau turut menulis berbagai laporan penelitian, sebagian besar berfokus pada perilaku lapisan batas udara di sekitar pesawat terbang. Pada tahun 1979, dia bergabung dengan Program Wanita Federal Langley, di mana dia bekerja keras untuk mengatasi perekrutan dan promosi generasi berikutnya dari ahli matematika, insinyur dan ilmuwan wanita.

Mary pensiun dari Langley pada tahun 1985.

Pada tahun 2019, Presiden Donald J. Trump menandatangani Hidden Medalial Act of Gold Medal Act yang secara anumerta memberikan kehormatan kepada Jackson, yang meninggal pada tahun 2005, dan rekan-rekan "Tokoh Tersembunyi" lainnya, yakni Katherine Johnson, Dorothy Vaughan, dan Christine Darden.




Meutya Hafid, Mengemban Jabatan Menteri Komunikasi dan Digital di Tengah Badai Judi Online

Sebelumnya

4 Perempuan Peneliti Indonesia Raih L’Oreal-UNESCO For Women in Science 2024

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Women