KOMENTAR

BANYAKNYA kritikan keras soal pemakaian kata ‘putih’ terhadap produk pemutih kulit di tengah derasnya protes ketidakadilan rasialisme membuat para pemain besar di industri ini berpikir ulang untuk mengganti merk dagang yang selama ini membesarkan mereka.

Salah satu dari perusahaan itu adalah L'Oreal ( OREP.PA ), perusahaan kosmetik terbesar di dunia ini akan menghapus kata-kata yang merujuk pada ‘putih’, ‘adil’, dan ‘ringan’ dari produk krim kulit malamnya. Hal itu dikatakan oleh seorang juru bicara perusahaan pada Jumat (26/6), sehari setelah Unilever ( ULVR.L ) membuat pengumuman serupa di tengah meningkatnya kritik media sosial.

Unilever dan L'Oreal adalah dua pemain besar di pasar global sebagai pembuat krim pemutih kulit yang digunakan di banyak negara Asia, Afrika, dan Karibia, di mana kulit yang cerah sering diangap menjadi idaman.

Unilever, khususnya, mendapat kecaman atas merek ‘Fair & Lovely’, salah satu produk pemutih kulit mereka. Hal itu terjadi saat banyak orang yang  fokus terhadap isu ketidakadilan rasial di seluruh dunia, menyusul protes berminggu-minggu yang dipicu oleh kematian oleh George Floyd, seorang pria berkulit hitam yang mati di tangan polisi AS.

Langkah yang dilakukan Johnson & Johnson ( JNJ.N ) malah lebih ekstrem, mereka mengatakan akan berhenti menjual krim pemutih kulit yang dijual di Asia dan Timur Tengah dengan merek Neutrogena dan Clean & Clear.

 




Gunung Lewotobi Kembali Meletus Disertai Gemuruh, Warga Diimbau Tetap Tenang dan Waspada

Sebelumnya

Timnas Indonesia Raih Kemenangan 2-0 atas Arab Saudi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News