MENUJU kembali ke normal baru, UEA mengumumkan akan membuka kembali masjid dan tempat ibadah lainnya di seluruh negara itu pada hari ini, Rabu (1/6), namun kapasitasnya dibatasi sebanyak 30 persen jamaah saja.
Hal itu disampaikan oleh juru bicara Otoritas Penanggulangan Bencana dan Krisis Darurat Nasional (NCEMA), Saif Al Dhaheri mengatakan bahwa masjid dan tempat ibadah akan dibuka kembali di seluruh negeri mulai 1 Juli, dengan kapasitas berkurang hingga 30 persen.
“Otoritas kesehatan UEA telah melakukan tes Covid-19 untuk para imam dan pekerja yang melayani di masjid,” kata Al Dhaheri, seperti dikutip dari Gulf Today, Selasa (30/6).
Dalam pernyataannya, Al Dhaheri juga menegaskan untuk sholat Jumat masih belum dapat dilaksanakan, sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19. Selain itu, masjid-masjid sekitar kawasan industri, pusat perbelanjaan, dan area publik lainnya, juga akan tetap ditutup.
Negara ini juga mengumumkan kembalinya staf pemerintah federal ke kantor mereka dengan tetap mematuhi pedoman kesehatan untuk menghindari gelombang infeksi baru.
Sementara itu, UEA mengatakan pihaknya tetap berkomitmen melanjutkan kerja sama dengan komunitas internasional untuk mengatasi COVID-19.
Sejak Maret lalu, negara Teluk itu telah membantu lebih dari satu juta pekerja medis melalui bantuan termasuk pasokan peralatan perlindungan pribadi.
“Tonggak sejarah hari ini dalam membantu 1 juta pekerja layanan kesehatan menegaskan komitmen UEA untuk memperluas kerja sama dengan dunia, terlepas dari agama, ras, atau ideologi negara penerima,” kata Menteri Negara untuk Kerjasama Internasional, Reem bint Ibrahim Al-Hashemy.
Jumlah orang yang terinfeksi virus corona di UEA adalah 48.246, meskipun lebih dari 37.000 telah pulih. Tercatat 314 orang telah meninggal karena virus corona di negara ini.
KOMENTAR ANDA