Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

KERAJAAN Arab Saudi mengangkat sebanyak tiga belas orang wanita untuk duduk di Komisi Hak Asasi Manusia Saudi (HRC). Pengangkatan itu berdasarkan keputusan kerajaan yang dikeluarkan oleh Raja Salman.

Dengan pengangkatan itu berarti setengah dari posisi di dewan komisi akan ditempati oleh perempuan, sebuah langkah besar dalam memajukan pemberdayaan perempuan di negara ini.

Menunjuk 13 wanita sebagai anggota dewan HRC, dengan total 26 anggota, sejalan dengan upaya yang dilakukan oleh kepemimpinan Kerajaan untuk memungkinkan wanita menduduki posisi terdepan di berbagai bidang, dan membantu mencapai apa yang terbaik bagi negara,” kata kepala HRC, Dr. Awwad bin Saleh Al-Awwad, seperti dikutip dari Arab news, Jumat (3/7).

Dia berterima kasih kepada Raja Salman dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman karena mengeluarkan dekrit kerajaan untuk membentuk dewan komisi dalam sesi keempat selama empat tahun.

Al-Awwad mengatakan bahwa dukungan dan bimbingan kepemimpinan Saudi memiliki dampak besar pada misi HRC untuk mempromosikan dan mengkonsolidasikan prinsip-prinsip hak asasi manusia untuk kepentingan Saudi dan ekspatriat.

Sementara itu, Komite Nasional Kerajaan untuk Memerangi Perdagangan Manusia (NCCHT), bekerja sama dengan Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan (UNODC), telah menyelesaikan program pelatihan empat bagian yang komprehensif untuk 350 peserta dari 13 wilayah Kerajaan yang terlibat dalam pengumpulan dan mengelola data tentang kejahatan yang melibatkan perdagangan orang.

Program ini adalah yang terbaru dari serangkaian inisiatif pelatihan komprehensif yang mengikuti pembentukan mekanisme rujukan nasional pertama di Kerajaan Arab Saudi, sebuah kerangka kerja untuk mengidentifikasi dan mendukung calon korban perdagangan orang.

Hampir selusin kementerian dan otoritas Saudi, serta badan pemerintah dan non-pemerintah lainnya, terlibat dalam inisiatif ini.

Sarah Al-Tamimi, wakil ketua NCCHT, mengatakan: “Penyelesaian fase pelatihan ini adalah bagian dari agenda holistik yang menangani perdagangan orang dari beragam sudut. Kami berkomitmen untuk memerangi kejahatan keji ini dan melindungi semua orang, tanpa kecuali, di Kerajaan. ”

“Ini adalah kejahatan yang tidak mengenal batas dan mengharuskan kita semua untuk bekerja sama menuju penghapusannya,” tambahnya.




Konsisten dengan Aksi Sosial Kemanusiaan, dr. Ayu Widyaningrum Raih Socialpreneur Award 2004 dalam I Fashion & Masterpiece 2024

Sebelumnya

Transformasi Kahiyang Ayu Menjadi Sosok Perempuan Inspiratif

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Women