PENGIRIMAN 13 ton produk kecantikan yang diduga terbuat dari rambut manusia disita pada hari Rabu (1/7) oleh petugas Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan (CBP) Amerika Serikat di Pelabuhan New York/Newark.
Penyitaan barang-barang senilai lebih dari 800 ribu dolar AS dilakukan karena adanya kecurigaan atas barang-barang tersebut.
CPB menduga, ada pelanggaran di HAM di balik produk-produk tersebut.
Paslanya, menurut CPB, pengiriman itu berasal dari Xinjiang, China. Wilayah otonom yang terletak di barat laut China itu yang merupakan wilayah di mana warga Uighur diduga mengalami penindasan.
Ada sekitar 11 juta orang warga Uighur yang tinggal di wilayah tersebut.
Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat memperkirakan, lebih dari satu juta warga Uighur telah ditahan di kamp-kamp interniran di Xinjiang, di mana mereka diduga menjadi sasaran penyiksaan, perlakuan kejam dan tidak manusiawi seperti penganiayaan fisik dan seksual, kerja paksa dan bahkan tidak jarang berujung pada kematian.
Selain indoktrinasi politik, mantan tahanan mengatakan kepada <i>CNN</i> bahwa mereka mengalami kurang tidur, kekurangan makanan dan suntikan paksa.
Karena itulah, CBP menduga bahwa produk-produk yang disita pekan ini terbuat dari rambut manusia dan memiliki kaitan dengan masalah penindasan warga Uighur. Mereka menduga, rambut-rambut itu diambil dari para tahanan Uighur di kamp-kamp interniran.
"Sangat penting bahwa importir Amerika memastikan bahwa integritas rantai pasokan mereka memenuhi standar manusiawi dan etika yang diharapkan oleh pemerintah Amerika dan oleh konsumen Amerika," kata asisten komisaris eksekutif Kantor Perdagangan CBP, Brenda Smith.
"Produksi barang-barang ini merupakan pelanggaran hak asasi manusia yang sangat serius, dan perintah penahanan dimaksudkan untuk mengirim pesan yang jelas dan langsung kepada semua entitas yang ingin melakukan bisnis dengan Amerika Serikat bahwa praktik ilegal dan tidak manusiawi tidak akan ditoleransi dalam pasokan rantai Amerika Serikat," tandasnya, seperti dimuat CNN.
KOMENTAR ANDA