SELAMA pandemi hingga pemberlakuan new normal, media memegang peranan krusial untuk menyebarkan informasi terkait Covid-19.
Tidak hanya dituntut memenuhi hak masyarakat untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan, media juga diharapkan dapat memenuhi kebutuhan psikologis masyarakat agar tidak panik dan selalu optimis menghadapi dampak pandemi.
Karena itulah, masyarakat Indonesia sangat membutuhkan reportase berkualitas alias good quality journalism, terutama dari media siber berbasis internet yang paling cepat dan mudah diakses.
Hal tersebut dikatakan Ekonom Gita Wirjawan saat bertemu Ketua Umum Terpilih Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Teguh Santosa di Jakarta, Rabu (08/07/20).
Menurut Mantan Menteri Perdagangan (2011-2014) itu, reportase berkualitas hasil kerja para jurnalis akan menghasilkan informasi serta data faktual yang dibutuhkan masyarakat dan pemerintah untuk menyikapi pandemi.
Informasi tersebut akan bermanfaat untuk memberi gambaran tentang peta penyebaran Covid-19 serta merumuskan langkah-langkah efektif yang tepat sasaran guna menanggulangi dampak pandemi.
“Good quality journalism menjadi penentu kepercayaan pembaca terhadap media siber. Itulah yang dapat membedakan media siber dari media sosial yang kerap memproduksi ujaran kebencian dan hoaks,” kata pria kelahiran 21 September 1965 ini.
Sebagai bentuk kepeduliannya terhadap good quality journalism, Gita Wirjawan menyatakan kesediaannya duduk sebagai Ketua Dewan Pembina JMSI.
Gita Wirjawan mengapresiasi pembentukan JMSI dan Munas I JMSI yang digelar pekan lalu (Senin, 29/06/2020). “Pembentukan organisasi perusahaan media siber menunjukkan itikad baik dan tekad pemilik serta pengelola media siber seluruh Indonesia agar bisa tumbuh menjadi institusi profesional.”
Gita Wirjawan meraih gelar Magister bidang Administrasi Niaga dari Baylor University tahun 1989 dan gelar Magister bidang Administrasi Publik dari John F. Kennedy School of Government, Harvard University tahun 2000.
Tidak hanya menduduki berbagai jabatan penting di negeri ini, sosoknya juga dikenal sebagai pengusaha, filantropi, sekaligus musisi jazz handal. Melalui Visinema Pictures, pendiri Ancora Group ini pun terlibat dalam sejumlah film Indonesia seperti Cahaya dari Timur: Beta Maluku (2014), Filosofi Kopi (2015), dan Keluarga Cemara (2020). Saat ini Gita Wirjawan menekuni podcast dengan menghadirkan sejumlah narasumber.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Periode 2009-2012 tersebut menekankan urgensi jurnalistik berkualitas di tengah lanskap komunikasi yang sangat luas dan bebas sekarang ini. “Meningkatkan kualitas adalah cara terbaik untuk memenangkan persaingan ketat yang kian terbuka,” tegas Gita Wirjawan.
KOMENTAR ANDA