Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

PANDEMI covid-19 membuat hidup kita betul-betul sudah ada di layar. Tren media sosial sudah berubah, tepatnya pada 2019 percakapan digital menggurita mencakup 5 miliar pengguna aktif bulanan.

Dari sini terjadi perubahan besar di rumah. Menurut Iskandar Zulkarnaen, seorang Literasi Digital Expert, faktanya orangtua hidup di layar yang sama dengan anak. Artinya, apa yang dilihat oleh anak, contoh orangtua sering memegang HP, akan di contohnya. Jadi jangan heran anak akan marah ketika orangtua meminta mereka berhenti bermain gadget.

Fakta kedua, layar telah memisahkan orangtua dan anak. Di sinilah fungsi orangtua, mengubah layar dari memisahkan menjadi menyatukan. Caranya, dengan masuk ke permainan anak. Lakukan pendampingan dan bantu anak menemukan apa yang mereka cari.

"Pendampingan perlu dilakukan oleh orangtua, dengan beberapa cara. Pertama, pastikan ponsel orangtua memadai dalam arti gunakan operational system (OS) yang bagus. Ponsel juga harus dalam kondisi prima, hapus semua data yang tidak penting, dan pastikan jaringan internetnya lancar," papar Isjet, sapaannya.

Cara kedua kontrol orangtua. Atur limit waktu ponsel, kelola aplikasi yang digunakan, pantau website yang dikunjungi, kunci ponsel dari jarak jauh. Di sini orangtua dituntut tidak gagap teknologi alias gaptek.

"Medsos itu mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya tentu saja sebagai tempat berinteraksi, tempat mencari informasi, dan tempat hiburan," ujar pendiri Kompasiana ini.

"Namun begitu, medsos juga ada mudharatnya. Beberapa diantaranya adalah banyak informasi tapi belum tahu kebenarannya, mudah terjangkit penyakit infobesitas (kegemukan informasi) dan FOTO (fear of missing information).

Lalu, mata anak menjadi cepat lelah akibat radiasi yang dipancarkan lewat layar, dan tidak semua informasi yang didapat cocok untuk dipraktekkan. Intinya, ilmu wajib dipelajari jika sudah waktunya," ucapnya.




Mengapa Mengasuh Anak Sekarang Jauh Lebih Sulit Dibandingkan Dulu?

Sebelumnya

Mata Ibu, Silvia Menjadi Komentator Bola bagi Anaknya

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Parenting