Afrika Selatan menerapkan larangan penjualan alkohol sebagai cara terbaru untuk memerangi pandemi Covid-19/Net
Afrika Selatan menerapkan larangan penjualan alkohol sebagai cara terbaru untuk memerangi pandemi Covid-19/Net
KOMENTAR

AFRIKA Selatan melakukan segala daya dan upaya untuk memerangi pandemi virus corona atau Covid-19 yang masih menjadi momok yang menakutkan di negara itu.

Selain menerapkan protokol kesehatan seperti menjaga jarak serta mewajibkan warga yang keluar rumah untuk mengenakan masker, pemerintah Afrika Selatan juga memperpanjang keadaan darurat hingga 15 Agustus mendatang dan memberlakukan jam malam untuk untuk membatasi pergerakan manusia, mulai pukul 21:00 hingga 04:00.

Tidak berhenti sampai di situ, Afrika Selatan juga baru-baru ini melarang penjualan alkohol untuk membantu mencegah penyebaran Covid-19.

Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa menilai bahwa larangan penjualan alkohol akan mengurangi tekanan pada sistem kesehatan nasional.

Ini adalah kali kedua Afrika Selatan menerapkan larangan penjualan alkohol pada tahun ini.

Sebelumnya, larangan penjualan alkohol diterapkan selama tiga bulan di awal masa pandemi Covid-19 sebagai upaya untuk mencegah mabuk yang memicu perkelahian dan kekerasan dalam rumah tangga serta menghilangkan kebiasaan pesta-pesta mabuk-mabukan di seluruh Afrika Selatan.

Dalam pidatonya, Ramaphosa mengakui bahwa kebanyakan orang telah mengambil tindakan untuk membantu mencegah penyebaran Covid-19.

"Namun masih ada sejumlah orang lainnya yang bertindak tanpa tanggung jawab untuk saling menghormati dan melindungi satu sama lain," sambungnya, seperti dimuat BBC.

"Ada sejumlah orang yang datang ke pesta-pesta penyelenggaraan, yang minum-minum, dan beberapa yang berjalan di sekitar ruang yang ramai tanpa mengenakan masker," jelasnya.

Ramaphosa mengatakan langkah-langkah baru itu diperkenalkan untuk membantu negara itu mengatasi pandemi Covid-19.

Aturan tersebut diterapkan setelah negara tersebut melihat lonjakan kasus infeksi Covid-19 yang per akhir pekan ini telah mencapai lebih dari seperempat juta orang.

Bukan hanya itu, kematian akibat Covid-19 juga telah meningkat menjadi lebih dari 4.000, dan proyeksi pemerintah memperkirakan ini bisa meningkat menjadi 50.000 pada akhir tahun.

Afrika Selatan sendiri masih menjadi negara yang paling terpukul oleh pandemi di benua itu.




Gunung Lewotobi Kembali Meletus Disertai Gemuruh, Warga Diimbau Tetap Tenang dan Waspada

Sebelumnya

Timnas Indonesia Raih Kemenangan 2-0 atas Arab Saudi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News