Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa kucing telah menjadi hewan peliharaan di Jalur Sutra sejak 1.000 tahun yang lalu/Net
Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa kucing telah menjadi hewan peliharaan di Jalur Sutra sejak 1.000 tahun yang lalu/Net
KOMENTAR

KUCING mungkin merupakan hewan peliharaan bagi penggembala Kazakh di sepanjang Jalur Sutra lebih dari seribu tahun yang lalu.

Begitu bunyi sebuah studi yang dirilis di jurnal Scientific Reports baru-baru ini.

Studi itu dilakukan berdasarkan tes pada kerangka kucing yang ditemukan di sepanjang Jalur Sutra di Kazakhstan selatan. Hasilnya, terungkap bahwa kucing mungkin merupakan hewan peliharaan bagi penggembala nomaden di daerah itu.

Pemimpin penelitian yang juga merupakan ilmuwan penelitian postdoctoral di Universitas Martin Luther Halle-Wittenberg di Jerman, Ashleigh Haruda menjelaskan, sangat jarang menemukan kerangka kucing yang hampir lengkap, yang memungkinkan peneliti menganalisis tulang untuk melihat bagaimana kucing hidup.

"Sementara beberapa peradaban kuno yang lebih tua seperti Mesir dan Roma memelihara kucing sebagai hewan peliharaan, kita tidak tahu banyak tentang kucing di luar waktu dan tempat itu," kata Haruda.

"Jadi temuan ini membantu kita mengisi gambar yang memberi kita gambaran yang lebih lengkap tentang bagaimana orang memperlakukan hewan di masa lalu," sambungnya, seperti dikabarkan CNN.

Sementara itu, seorang peneliti pasca-doktoral di Universitas Sapienza Roma, Claudio Ottoni yang bekerja pada penelitian lain yang berfokus pada asal-usul kucing domestik di Afrika Timur menjelaskan, kerangka kucing yang ditemukan di sepanjang Jalur Sutra itu langka dan merupakan bukti paling awal dari sisa kucing domestik di wilayah itu.

"Kucing telah banyak diabaikan untuk waktu yang lama karena sisa-sisa mereka dalam konteks arkeologis jarang terjadi," kata Ottoni.

"Plus, identifikasi mereka berdasarkan bukti osteologis seringkali tidak mudah," sambungnya.

Osteologi, atau studi tentang tulang, menceritakan kisah kehidupan binatang, dan kerangka kucing ini memiliki banyak hal untuk dikatakan.

"Tulang-tulang itu tidak hanya memberi tahu kita hewan apa itu, tetapi juga memberi tahu kita beberapa hal lain, seperti leluhurnya (melalui DNA purba) dan makanannya (melalui analisis isotop kimia)," kata Haruda.




Gunung Lewotobi Kembali Meletus Disertai Gemuruh, Warga Diimbau Tetap Tenang dan Waspada

Sebelumnya

Timnas Indonesia Raih Kemenangan 2-0 atas Arab Saudi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News