KETIKA melahirkan si buah hati, ibu kerap penasaran memandangi bayi mungilnya sambil bertanya, mirip siapa ya…mirip ibu atau mirip ayah?
Seiring bertumbuhnya anak, ayah dan ibu kemudian bisa melihat berbagai kemiripan si kecil dengan mereka secara fisik maupun secara mental/ karakter.
Dari segi fisik, bagian wajah paling menonjol untuk dilihat kemiripannya. Di media sosial, kita melihat para orangtua yang mengunggah foto masa kecil mereka berdampingan dengan foto anak mereka yang masih kecil. Tak jarang kita terpana melihat betapa miripnya si anak dengan orangtua.
Mengutip Science Daily, sebuah riset yang digelar University of North Carolina Health Care pada tahun 2015 menyimpulkan bahwa kita (manusia) mungkin menyerupai atau bertingkah laku seperti ibu kita, tapi sebuah riset baru membuktikan bahwa genetika mamalia lebih kepada ayah.
Secara spesifik, riset tersebut menunjukkan bahwa meskipun kita mewarisi sejumlah mutasi gen dari orangtua (ayah dan ibu), diri kita sebenarnya lebih didominasi oleh DNA yang diwariskan ayah, seperti dilansir Bright Side.
Apa saja yang diturunkan ayah kepada anaknya?
#Senyum. American Journal of Physical Anthropology menyatakan bahwa meskipun ukuran gigi, susunan/ posisi gigi, juga bentuk rahang seorang anak mengikuti orangtuanya, gen ayah lebih kuat. Karena itu, senyum anak lebih menyerupai senyum ayah, termasuk apakah dia memiliki email gigi yang sensitif atau yang sehat juga susunan gigi yang berantakan atau rapi.
#Jenis kelamin. Untuk tahu jenis kelamin bayi dalam kandungan, kita bisa melihat silsilah (family tree) keluarga ayah. Ayahlah yang menentukan. Jika sperma ayah membawa kromosom X (bersama dengan kromosom X milik ibu), maka jenis kelamin bayi adalah perempuan. Sebaliknya, jika sperma ayah membawa kromosom Y, maka akan lahir anak laki-laki.
#Tinggi badan. Sebuah penelitian Royal Devon and Exeter Hospital menyebutkan bahwa tinggi badan ayah dapat menentukan tinggi badan anaknya di masa depan. Ya, taller dads make taller babies. Namun begitu, tidak memengaruhi bentuk tubuh atau berat badan anak. Ibulah justru yang menentukan apakah si anak nanti akan gemuk atau tidak.
#Kesehatan mental. Meskipun kita tahu bahwa pertumbuhan mental anak dipengaruhi oleh kedua orangtua, sebuah studi JAMA Psychiatry menyebutkan bahwa seorang laki-laki yang memiliki riwayat seperti hiperaktif hingga skizofrenia besar kemungkinan mewariskan berbagai kondisi mental tersebut kepada anaknya.
Peneliti JAMA Psychiatry lainnya juga menyebutkan bahwa para ayah memiliki kesempatan yang lebih besar untuk membentuk mutasi baru DNA mereka selama mereka bertambah tua dan terus memproduksi sperma. Maka dapat dikatakan bahwa ayah dapat mewariskan penyakit genetik langka juga gangguan perkembangan saraf seperti autism.
Selain berbagai ‘warisan’ di atas, para ilmuwan menemukan bahwa gen ayah juga berpotensi lebih besar memengaruhi kesuburan dan kepribadian anaknya. Namun dua hal tersebut masih membuktikan studi yang lebih mendalam.
KOMENTAR ANDA