HUJAN deras yang disertai kilat telah meruntuhkan kubah utama masjid Mubarak Begum, masjid tertua di Delhi yang telah berusia 200 tahun pada Minggu (19/7). Masjid batu merah itu dibangun pada tahun 1823 dan telah menjadi salah satu situs warisan ikonik di kota bersejarah Old Delhi.
Kejadian itu bermula saat banjir mengepung kota itu yang menewaskan dua warga serta menyebabkan banyak rumah dan pohon yang runtuh pada Minggu (19/7). Sekitar pukul 6.45 pagi waktu setempat, kubah itu runtuh dengan suara besar, kata imam masjid Mohammad Zahid.
“Saya sedang tidur di kamar saya di dalam masjid ketika saya mendengar guntur. Kami sejak itu mengunci masjid. Tetapi kami terus melaksanakan shalat dan mengajar di halaman terbuka,” kata Zahid, seperti dikutip dari Eurasian Times.
Zahid telah menjadi muazin dan imam di masjid bersejarah itu sejak 2004. Dia mengungkapkan bahwa perbaikan terakhir di masjid itu dilakukan pada 2016.
Ia mengatakan bahwa sejak itu dirinya telah menulis beberapa surat ke kantor Dewan Wakaf (sebuah lembaga pemerintah yang menjaga semua struktur Islam di negara itu ) untuk melaporkan tentang kerusakan dengan maksud untuk meminta bantuan perbaikan atap masjid.
Pada Senin pagi (20/7) waktu setempat, Zahid mendatangi di kantor Dewan Wakaf Delhi untuk meminta bantuan perbaikan struktur yang rusak. Dia mengatakan bahwa petugas dari Dewan telah berkunjung untuk menilai kerusakan.
Himal Akhtar, anggota Dewan Wakaf, mengatakan kepada Indian Express, bahwa konservasi masjid bersejarah itu menjadi prioritas mereka.
Terletak di daerah Chawri Bazaar yang sibuk di Old Delhi, masjid ini dibangun oleh Mubarak Begum, seorang wanita Hindu yang berasal dari kota Pune di India barat, yang datang ke Delhi dan memeluk agama Islam.
Dia menikah dengan David Ochterlony, warga Inggris yang tinggal di istana kaisar Mughal di Delhi. Setelah suaminya meninggal pada 1825, Mubarak Begum menikah dengan seorang bangsawan Mughal, yang berperang melawan Inggris pada 1857. Setelah kematiannya pada 1878, kendali masjid diambil alih oleh pemerintah Inggris.
Beberapa negara bagian India terguncang oleh banjir besar akibat hujan monsun dalam beberapa hari terakhir. Sejauh ini 80 orang dilaporkan tewas dan 4,5 juta orang mengungsi di negara bagian timur laut Assam.
KOMENTAR ANDA