Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

IMUNISASI menjadi cara paling ampuh untuk memperkuat imunitas tubuh guna mencegah infeksi bermacam penyakit. Berdasarkan data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), imunisasi mampu mencegah 2-3 juta kematian anak setiap tahunnya.

Berikut ini jadwal panduan imunisasi bayi dan anak yang tidak boleh dilewatkan berdasarkan anjuran IDAI.

Jadwal Imunisasi Bayi 0-6 Bulan

Imunisasi ini termasuk dalam kelompok wajib untuk anak, yaitu:

1. Hepatitis B
Imunisasi hepatitis B pertama diberikan 12 jam setelah bayi dilahirkan. Imunisasi ini diberikan 4 kali sebelum bayi berusia 6 bulan. Anda juga bisa memberikan imunisasi DPT bersamaan dengan hepatitis B.

2. Polio
Imunisasi ini diberikan ketika bayi baru lahir sampai usia 1 bulan. Pemberian pertama kali yaitu OPV. Lalu diulang pada usia 2, 3, dan 4 bulan dan bisa dibarengi dengan DPT yang tergabung dalam imunisasi pentabio.

3. BCG
Jadwal imunisasi ini hanya sekali, yaitu ketika bayi berusia 3 bulan. Namun lebih efektif diberikan ketika bayi berusia 2 bulan.

4. Difteri, Pertusis, dan Tetanus (DPT)
Diberikan pada bayi usia 2 bulan dengan jeda 1 bulan, yaitu 2, 3, dan 4 bulan.

5. Influenza
Bisa diberikan ketika bayi berusia 6 bulan dan sebaiknya diulang setiap satu tahun sekali.

Jadwal Imunisasi Bayi Usia 6-12 Bulan

1. Pneumokokus
Dimulai sejak bayi usia 2 bulan dengan interval 4-8 minggu, yaitu usia 2,4, dan 6 bulan.

2. Rotavirus
Imunisasi ini diberikan untuk mencegah peradangan pada sistem pencernaan. Ada dua jenis, yaitu Rotavirus Monovalen yang diberikan saat bayi usia 6-14 minggu dengan jeda pemberian minimal 4 minggu dan batas akhirnya ketika bayi berusia 6 bulan.

Kedua salah rotavirus pentavalen yang diberikan sebanyak 3 kali, yaitu ketika bayi berusia 6-14 minggu dengan jeda 4-10 minggu dan diakhiri ketika bayi berusia 32 minggu atau 8 bulan.

3. Campak
Diberikan pada bayi sebanyak dua kali, yaitu diusia 9 dan 18 bulan.

Imunisasi Anak Usia 1-2 Tahun

1. Campak, Mumps, dan Rubella (MMR)
Jika pada usia 9 bulan bayi sudah mendapat imunisasi campak, maka MMR bisa diberikan ketika bayi usia 15 bulan atau minimal 6 bulan jarak pemberian imunisasi campak. Jika bayi sudah berusia 18 bulan, tidak diperlukan lagi MMR.
Jika di usia 12 bulan bayi belum dicampak, segera berikan imunisasi MR atau MMR dan diulang ketika usianyan5 tahun.

2. Varisela
Berikan imunisasi varisela setelah anak berusia 1 tahun untuk mencegah penyakit cacar air. Imunisasi ini juga bisa diberikan kepada orang dewasa yang belum terkena cacar air.

3. Japanese Encephalitis (JE)
Ini adalah penyakit inveksi virus yang b disebabkan oleh gigitan nyamuk. Jadwalnya yaitu ketika anak usia 12 bulan dan diulang setahun kemudian.

4. Hepatitis A
Berikan ketika anak berusia 2 tahun dan diulang dengan jeda waktu 6-12 bulan. Daya tahan imunisasi ini akan bekerja 15 hari setelah disuntikkan dan bertahan selama 20-50 tahun.

5. Rangkaian Imunisasi Booster
Saat anak masuk usia 12 bulan, selama satu tahun sampai berusia 24 bulan (2 tahun), berikan imunisasi ulangan atau booster. Dilanjutkan dengan HiB Booster saat anak berusia 15-18 bulan. Dan saat usia 18 bulan, berikan imunisasi DPT dan polio booster.

Imunisasi Anak Usia 2-18 Tahun

1. Tifoid
Imunisasi ini untuk mencegah penyakit tipes. Jadwalnya diberikan pada anak usia 2 tahun dan diulang tiap 3 tahun sekali.

2. Human Papiloma Virus (HPV)
Imunisasi ini diberikan untuk mencegah terjadinya infeksi atau kanker di sekitar alat kelamin. Diberikan kepada anak usia 10-13 tahun dan diulang setiap 6-12 bulan.

3. Dengue
Menurut IDAI, imunisasi dengue diberikan pada anak usia 9-16 tahun. Jika anak berusia di bawah 9 tahun diberikan imunisasi ini, justru meningkatkan risiko terserang dengue.




3 Resolusi Sehat Menjelang Tahun 2025: Jangan Abai Mengelola Stres

Sebelumnya

Cara Mengolah Kentang yang Tepat Agar Nutrisinya Terjaga

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Health