PERAYAAN Idul Adha tahun ini agaknya akan terasa berbeda daripada tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya, Idul Adha digelar di tengah pandemi virus corona atau Covid-19 yang masih jauh dari kata usai.
Meski begitu, bukan berarti situasi tersebut mengurangi makna dan kekhidmatan dari Idul Adha itu sendiri.
Menteri Agama RI Fachrul Razi pada Kamis (23/7), mengutarakan harapannya agar saat masa pandemi seperti saat ini, daging kurban lebih banyak dibagikan ke fakir miskin. Pasalnya, pandemi menyebabkan banyak ekonomi keluarga terganggu.
"Di situasi sekarang, dianjurkan sebanyak mungkin dibagikan kepada fakir miskin," jelasnya, dalam webinar "Ngobrol Seru tentang Adaptasi Kebiasaan Baru di Lembaga Pendidikan Islam", seperti dimuat dalam situs resmi Kementerian Agama RI.
Meski begitu, dia menjelaskan bahwa daging kurban sebagian boleh dimakan oleh orang yang berkurban, termasuk dibagikan kepada kerabat dan tetangga.
Dia mengutip soal pentingnya kepedulian di tengah pandemi. Fachrul mengutip pesan Nabi Muhammad SAW yang berbunyi: "Bahwa bukan umatku, orang yang tidur dengan tenang padahal ada tetangganya yang kelaparan".
Pada kesempatan yang sama, Fachrul juga mengimbau agar masyarakat yang mampu secara ekonomi untuk berkurban.
Terkait potensi kerumunan saat pemotongan hewan kurban, Menag menegaskan bahwa pihaknya telah menerbitkan surat edaran (SE). Dalam SE tersebut, dijelaskan bahwa pemotongan hewan kurban harus memenuhi protokol kesehatan.
Aturannya antara lain, harus menggunakan peralatan sendiri, menjaga jarak, dilakukan di tempat terbuka, dan memakai masker.
"Pembagian kurban sebaiknya diantar ke rumah masing-masing, untuk menghindari kerumunan. Memang kerja akan lebih banyak sedikit, tapi lebih aman dan pahalanya juga lebih," jelasnya.
KOMENTAR ANDA