Jika hobi terbengkalai selama pandemi, kini saatnya menekuninya kembali/ Net
Jika hobi terbengkalai selama pandemi, kini saatnya menekuninya kembali/ Net
KOMENTAR

PANDEMI dan stres ibarat dua sahabat karib yang saling bergandengan tangan. Keduanya sulit dipisahkan hingga membuat umat manusia di seluruh dunia tak berdaya.

Tak sekali pun terbayang di benak kita wabah Covid-19 menjadi pandemi berkepanjangan selama hampir lima bulan. Pandemi yang menjungkirbalikkan hampir semua keadaan, keteraturan, dan kebiasaan yang kadung melekat dalam kehidupan kita sehari-hari.

Kita pernah dicekam rasa takut teramat dalam. Mencurigai semua orang. Mewaspadai semua kemungkinan. Melindungi diri sekuat-kuatnya.

Perlahan-lahan ketakutan itu memudar. Akal dan hati akhirnya menerima bahwa kita memang harus hidup berdampingan dengan corona. Dan itu berarti kita harus tetap berusaha menjalankan hidup sebaik mungkin tanpa mengurangi kewaspadaan kita terhadap penyebaran Covid-19.

New normal kemudian diberlakukan demi menjaga api aktivitas ekonomi tetap menyala. PSBB dilonggarkan untuk memasuki masa transisi. Kantor-kantor pun mulai dibuka. Rapid test dan swab test mulai digalakkan. Hasilnya, seperti diprediksi banyak pihak, angka kasus Covid-19 melonjak.

Bagi sebagian kita yang sudah harus kembali ke kantor, new normal memerlukan keberanian baru. Jika kemarin-kemarin kita mengurung diri di rumah—memastikan keamanan diri sendiri dan keluarga—maka kini kita harus ‘menerobos’ berbagai kondisi di luar rumah. Apalagi kini banyak kantor berubah menjadi klaster baru Covid-19. Tak ayal, perjalanan pergi dan pulang kantor ditambah kesibukan kerja menjadi sumber stres baru.

Dulu, kita melakukan relaksasi dengan pergi berlibur—walaupun hanya weekend getaway yang singkat. Apa daya, saat ini banyak dari kita belum berani pergi ke tempat wisata atau menginap di hotel. Di tengah pertambahan pesat kasus Covid-19, kita menganggap tidaklah bijak bila memaksakan berlibur.

Nah, untuk bisa merecharge diri dari penat akibat kesibukan kantor yang mulai menumpuk atau kebosanan yang kian menghantui, kita harus bisa memanfaatkan akhir pekan dengan sebaik-baiknya.

Lima cara bersantai ala Healthy George berikut ini dapat menciptakan sensasi weekend getaway meskipun hanya dari rumah.

#Memutus hubungan dengan gawai dan media sosial. Memberlakukan electronic disconnection dapat menyingkirkan sejenak urusan kantor dari otak kita. Dengan membiarkan kita ‘terasing’ dari dunia luar, kita bisa merasakan ketenangan dan kesadaran mendalam untuk menikmati akhir pekan.

#Tidak mengerjakan apa pun. Doing nothing terkadang merupakan cara terbaik untuk menikmati detik demi detik hidup kita. Kita melambat sejenak, menjalani apa yang Allah hadirkan di hadapan kita dengan fokus tanpa membebani otak untuk merencanakan apa pun.

#Menekuni hobi. Jika hobi terbengkalai selama pandemi, kini saatnya menekuninya kembali. Hobi bermusik, berkebun, bersepeda, atau fotografi, sudah bisa kita tekuni lagi dengan penuh semangat baru. Untuk penyuka traveling, mungkin belum bisa terbang berkelana ke banyak tempat. Tapi kita bisa memulainya dengan memilih satu tempat di dalam negeri yang sudah bisa diakses dan memungkinkan kita tidak berada di kerumunan. Atau, jika masih belum sreg untuk bepergian, kita bisa membuat kompilasi digital dari kegiatan traveling kita sembari bernostalgia.

#Tidur. Stres di masa pandemi bisa menyebabkan gangguan tidur pada banyak orang. Weekend menjadi saat yang tepat untuk tidur lebih lama dan lebih berkualitas. Dengan begitu, kita akan mampu mengatakan “I love Monday” dengan penuh optimisme dan keceriaan.

#Lakukan sedikit pekerjaan. Jika memang ada keperluan yang harus diselesaikan, jangan sampai waktu akhir pekan kita tersita untuk berbagai macam urusan. Cobalah untuk menyelesaikan 1 atau 2 urusan saja. Kita tetap membutuhkan waktu luang di akhir pekan sebagai sarana untuk relaksasi dan merecharge semangat.

 

 




Strategi Cerdas Mengelola Keuangan untuk Gen Z: Bijak, Kreatif, dan Penuh Perencanaan

Sebelumnya

Tips Hemat Memelihara Kucing Peliharaan: Anabul Sehat, Kantong Terjaga

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Family