KEBIASAAN membuat daftar kegiatan atau to-do list setiap hari ternyata bukan hanya membantu kita untuk lebih terorganisir, tapi juga memiliki manfaat psikologis yang baik bagi tubuh.
Merujuk pada sejumlah penelitian tentang psikologi terbaru, to-do list adalah "alat" yang ampuh untuk mengurangi kecemasan karena memberi kita catatan tentang semua hal yang telah kita capai dalam sehari serta tujuan apa saja yang berhasil kita penuhi.
Sejumlah penelitian yang sudah ada sebelunya menemukan bahwa tujuan yang belum selesai bisa menyebabkan gangguan, karena bertumpuk dengan tugas dan tujuan lainnya yang juga ingin dicapai.
Namun, jika kita membuat rencana untuk memfasilitasi tujuan itu, seperti merinci langkah-langkah pada daftar yang harus dilakukan atau dengan kata lain membuat to-do list, maka hal tersebut akan dapat membantu pikiran Anda untuk fokus pada hal tertentu.
"Tujuan itu menarik karena mereka hampir merupakan agen otonom semacam itu yang hidup di dalam diri Anda dan menempati ruang dalam pikiran Anda," kata seorang profesor psikologi di Wake Forest University di Winston-Salem, North Carolina, E.J. Masicampo.
"Ketika sebuah tujuan belum selesai, itu mungkin menjadi beban dalam pikiran Anda dalam hal kecemasan atau kekhawatiran dan itu mewarnai bagaimana Anda melihat dunia," sambung Masicampo.
Dia mengutip laporan penelitian tahun 2011 lalu yang dimuat dalam Journal of Personality and Social Psychology. Dalam penelitian yang dilakukan Masicampo dan rekan penulis penelitian Roy Baumeister, seorang profesor psikologi di The University of Queensland, itu menemukan, orang-orang dengan tujuan jangka pendek yang belum selesai dipenuhi, memiliki kinerja yang lebih buruk pada tugas-tugas selanjutnya.
Namun ketika para peserta penelitian tersebut diizinkan untuk merumuskan rencana spesifik untuk tujuan mereka sebelum pindah ke tugas berikutnya, efek negatif tersebut hilang.
"Kami dapat menemukan bahwa Anda tidak harus menyelesaikan tujuan untuk menurunkannya, Anda benar-benar bisa membuat rencana spesifik untuk bagaimana mencapainya agar berhenti menempati ruang mental itu," kata Masicampo.
Meski begitu, dia memperingatkan bahwa membuat to-do list tidak akan membantu menurunkan beban mental seseorang jika orang tersebut tidak benar-benar membuat rencana nyata.
"To-do list yang harus dilakukan sering cenderung menjadi kuburan mental, tetapi saya pikir ada sedikit kelegaan di sana," kata Masicampo, seperti dimuat CNN.
Karena itulah, agar bisa bekerja efektif, to-do list juga bisa diimbangi dengan membuat tujuan mini yang perlu didefinisikan dengan baik dan memiliki kerangka waktu yang singkat.
"Tujuan mini" untuk jangka waktu yang pendek tersebut peru dibuat, karena menurut sejumlah psikolog, orang cenderung menyerah di tengah tujuan.
KOMENTAR ANDA