PEMERINTAH mengajak masyarakat luas untuk bergabung menjadi relawan uji klinis vaksin Corona. Vaksin yang akan diuji adalah hasil kerja sama antara BUMN farmasi, Bio Farma dengan perusahaan asal China, Sinovac.
Untuk menjadi relawan yang akan menjajal vaksin ini tentu ada syaratnya. Apa saja?
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga memaparkan, masyarakat yang mau jadi relawan syaratnya harus berumur 18 hingga 59 tahun. Calon relawan juga tidak sedang melakukan uji klinis apapun.
"Di sana dinyatakan bahwa yang bisa ikut ini adalah orang dewasa sehat usia 18-59 tahun, kemudian tidak ikut dalam uji klinis lainnya," jelas Arya kepada wartawan, Selasa (28/7).
Kemudian calon relawan juga tidak memiliki riwayat terinfeksi virus Corona. Relawan juga tidak memiliki penyakit bawaan lainnya.
"Tidak pernah memiliki riwayat infeksi Corona selama ini, baik lewat rapid test dan test swab. Kemudian, saya juga tidak ada penyakit lainnya," papar Arya.
Arya sendiri mengaku, dirinya sudah mendaftar jadi relawan. Dia mengajak masyarakat luas untuk ikut jadi relawan uji klinis vaksin Bio Farma.
"Saya juga mengajak masyarakat lainnya untuk jadi relawan, supaya kita bisa berguna untuk bangsa dan negara. Mudah-mudahan dengan begini nantinya vaksin bisa digunakan untuk bangsa kita dan bangsa lain, semoga ini sukses," kata Arya.
Pendaftaran relawan akan dilakukan di Kota Bandung dengan batas waktu pendaftaran hingga 31 Agustus mendatang. Caranya dengan menghubungi Unit Riset Klinis Departemen Ilmu Kesehatan Anak Lantai 1 RSUP Hasan Sadikin Bandung.
Manajer Lapangan Uji Klinis Vaksin COVID-19 Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Padjadjaran (Unpad) Eddy Fadlyana mengatakan, ada beberapa prosedur pendaftaran relawan penelitian yang akan dijalani sebelum menjalankan imunisasi.
"Secara singkat prosedur penelitian yang akan dijalani oleh relawan yaitu pertama, relawan akan diberikan penjelasan dan penandatanganan formulir persetujuan partisipasi dalam penelitian, bila setuju," kata Eddy, Selasa (28/7).
Setelah itu, dokter peneliti akan menyatakan calon relawan dapat berpartisipasi atau tidak dalam penelitian. Jika disetujui, akan dilakukan prosedur pengacakan.
"Prosedur pengacakan (randomisasi) ini untuk menentukan apakah Anda akan mendapatkan vaksin SARS-CoV-2 atau plasebo berupa water for injection," jelasnya.
Dia mengatakan, seorang relawan akan mendapatkan dua dosis vaksin Sinovac atau plasebo pada kunjungan pertama (Hari 0) dan kunjungan kedua (Hari ke 14). Sebelum itu, akan dilakukan pemeriksaan usap atau rapid.
Selama pemeriksaan, sebagian relawan akan diambil sampel darahnya untuk penelitian. Eddy mengatakan, pihaknya saat ini sedang mengumpulkan sasaran subjek penelitian sebanyak 1.620 orang.
Perihal kapan pemberian imunisasi vaksin pertama, pihaknya masih melakukan pelatihan hingga target sasaran (jumlah relawan) terpenuhi.
"Masih sedang pelatihan-pelatihan dulu, secepatnya. Iya betul (menunggu jumlah relawan terpenuhi)," ujarnya.
KOMENTAR ANDA