Singapura mengalami lonjakan kasus demam berdarah sejak beberapa waktu terakhir/Net
Singapura mengalami lonjakan kasus demam berdarah sejak beberapa waktu terakhir/Net
KOMENTAR

DI TENGAH pandemi virus corona yang masih jauh dari usai, ancaman demam berdarah menghantui.

Di Singapura, lonjakan kasus demam berdarah terjadi sejak beberapa waktu terakhir. Sepanjang tahun ini, Singapura mencatat jumlah kasus demam berdarah tertinggi sejak tahun 2013 lalu dengan total 22.403 kasus.

Per awal Agustus ini, juga tercatat ada 20 orang di Singapura yang meninggal dunia karena demam berdarah.

Jumlah ini jauh lebih tinggi dari rekor sebelumnya pada tahun 2013 lalu di mana terdapat 22.170 kasus demam berdarah.

Badan Lingkungan Nasional (NEA) pada Rabu (5/8) mengumumkan, lonjakan kasus demam berdarah terjadi karena adanya pertemuan sejumlah faktor, seperti rendahnya kekebalan tubuh serta serotipe virus tertentu.

Untuk diketahui, ada empat virus dengue terkait, yakni DENV-1, DENV-2, DENV-3 dan DENV-4. Infeksi memberikan kekebalan terhadap hanya satu serotipe. Mayoritas infeksi tahun ini adalah DENV-2 dan DENV-3.

Dikabarkan Channel News Asia, Associate Professor Luo Dahai dari Fakultas Kedokteran Universitas Leeang Chian, Nanyang Technological University Singapura, menjelaskan bahwa DENV-2 telah menjadi strain dominan yang beredar di Singapura sejak 2016. Namun sejak tahun lalu, telah terjadi pergeseran serotipe yang beredar dari DENV-2 ke DENV-3, tambahnya.

Bukan hanya itu, NEA dalam keterangannya juga menjelaskan bahwa faktor lain, seperti banyaknya orang yang bekerja dari rumah dan populasi nyamuk yang diperkirakan tinggi di bulan-bulan hangat tahun ini, juga ikut berperan dalam meningkatkan risiko demam berdarah.

Merujuk pada penelitian terbaru NEA yang diterbitkan tahun 2015 lalu, tingkat paparan demam berdarah di kalangan orang dewasa muda di Singapura relatif rendah.

Faktor lainnya yang juga berperan dalam lonjakan kasus demam berdarah di Singapura adalah cuaca yang lebih hangat dan lebih basah serta peningkatan populasi nyamuk di banyak daerah.




Kementerian Agama Luncurkan Program “Baper Bahagia” untuk Dukung Ketahanan Pangan Masyarakat Desa

Sebelumnya

Fitur Akses Cepat Kontak Darurat KDRT Hadir di SATUSEHAT Mobile

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News