UJICOBA klinis pada manusia telah dimulai di China untuk vaksin virus corona potensial yang dikembangkan oleh kelompok farmasi Jerman BioNTech dengan perusahaan China Fosun Pharma.
Dalam sebuah keterangan yang dirilis pada Rabu (5/8), pihak perusahaan, yakni BioNTech dan Fosun Pharma, menjelaskan bahwa sebanyak 72 peserta telah menerima dosis pertama vaksin potensial tersebut.
Ujicoba klinis pada manusia itu dilakukan setelah mereka mengantongi persetujuan untuk uji coba fase 1 dari otoritas regulasi China.
Kandidat vaksin, yang dikenal dengan nama BNT162b1, adalah satu dari empat kandidat vaksin potensial yang didasarkan pada teknologi mRNA milik BioNTech.
Kandidat vaksin potensial lainnya, yakni BNT162b2, sedang dievaluasi dalam uji coba fase 3 global yang dilakukan oleh BioNTech dan raksasa AS Pfizer yang dimulai pada 27 Juli lalu.
Sementara itu, ujicoba fase 1 di China melibatkan 144 peserta yang akan menerima dua dosis terpisah selama 21 hari.
Pada gelombang pertama ujicoba, para peserta yang berusia 18-55 akan menjadi yang pertama mengambil bagian, diikuti oleh orang yang lebih tua.
Kandidat vaksin ini adalah satu dari sekitar 200 kandidat vaksin yang saat ini sedang dikembangkan di dunia.
Dikabarkan Channel News Asia, beberapa perusahaan China berada di garis depan dalam perlombaan vaksin global, sementara Rusia mengatakan mereka berharap menjadi yang pertama di dunia yang memproduksi vaksin untuk publik, dengan target pada September mendatang.
KOMENTAR ANDA