TAK lama setelah kabar ledakan di Beirut menggegerkan dunia, Putra Mahkota UEA Sheikh Mohammed bin Zayed menyampaikan belasungkawa dan kesedihannya atas musibah yang dialami warga Lebanon. Melalui Twitter ia mengirimkan ucapan duka.
"Kami berdoa agar Tuhan memberi Anda kesabaran. Tuhan memberkati Lebanon dan rakyat Lebanon," tulisnya pada Rabu (5/8).
Dua ledakan di Pelabuhan Beirut, Lebanon, pada Selasa (4/8) pukul 18.02 waktu setempat telah menewaskan ratusan orang dan ribuan luka-luka. Diperkirakan korban akan meningkat karena pencarian masih terus dilakukan.
Ledakan itu terasa di seluruh kota dan merusak ratusan bangunan dan jalan-jalan.
Semua pemimpin dunia telah mengucapkan keprihatinannya dan berjanji akan segera mengirimkan bantuan kemanusiaan. Begitu juga dengan para pemimpin negara-negara Arab.
Menteri Negara Urusan Luar Negeri UEA Anwar Gargash mengunggah foto Burj Khalifa Dubai, bangunan tertinggi di dunia, yang diterangi dengan warna bendera Lebanon.
"Hati kami bersama Beirut dan rakyatnya," tweet-nya pada keterangan foto. Ia mendoakan warga Lebanon diberi kekuatan dalam menyembuhkan semua luka-luka.
"Doa kami selama masa-masa sulit ini adalah agar Tuhan melindungi persaudaraan Lebanon dan Lebanon untuk mengurangi penderitaan mereka dan menyembuhkan luka-luka mereka," tulisnya.
Emir Sheikh Kuwait Sabah Al-Ahmed Al-Jaber Al-Sabah mememerintahkan untuk mengirim bantuan ke Lebanon untuk membantu pemulihan.
Bahrain mengatakan sangat tertekan oleh ledakan mengerikan. Mereka juga meminta mereka yang membutuhkan bantuan menghubungi kedutaan mereka.
Hasil penyelisikan sementara, sebanyak 2.750 ton amonium nitrat diyakini sebagai sumber ledakan itu. Berdasarkan penelusuran, ribuan ton bahan baku peledak tersebut merupakan hasil sitaan yang dilakukan oleh otoritas Lebanon pada 2014.
The Independent menulis, amonium nitrat tersebut berasal dari kapal kargo Rhosus berbendera Moldova yang dimiliki oleh Igor Grechushkin, penduduk asli Khabarovsk, Rusia, dengan kaptennya Boris Prokoshev. Para awaknya pun berasal dari Rusia dan Ukraina.
KOMENTAR ANDA