PANDEMI virus corona atau Covid-19 yang terjadi saat ini memunculkan "panggung" tersendiri bagi wanita secara global.
Bak dua sisi mata uang, di satu sisi, wanita menjadi sorotan karena menjadi pihak yang sangat terdampak oleh pandemi. Namun di sisi lain, wanita juga muncul di panggung global sebagai bagian dari solusi di tengah pandemi.
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi memiliki pandangan tersendiri soal peran wanita di tengah pandemi Covid-19 saat ini.
"Saya melihat, ada potensi wanita untuk menjadi bagian dari solusi di tengan pandemi Covid-19," jelas Retno dalam webinar bertajuk "Multilateralism During a Pandemic: Indonesia's Perspective" yang digelar pada Kamis (6/8).
Dia menjelaskan, dalam beberapa tahun terakhir, isu soal pemberdayaan wanita sebenarnya sudah menjadi elemen yang penting dalam kebijakan luar negeri Indonesia.
Isu tersebut pun berulang kali dia tekankan dalam sejumlah kesempatan, terutama dalam forum global menteri luar negeri wanita.
Menurut Retno, masalah pemberdayaan wanita, terutama di masa pandemi Covid-19 ini, perlu dilihat dari dua perspektif berbeda.
"Pertama, kita tidak bisa memungkiri bahwa pandemi memberikan dapak pada sejumlah kelompok rentan, termasuk wanita," paparnya.
Tidak sedikit wanita yang bekerja di sektor informal kehilangan pemasukan mereka akibat pandemi. Selain itu, banyak juga wanita yang tidak memiliki akses ke perlindungan sosial serta layanan kesehatan yang baik selama pandemi.
"Pada waktu bersamaan, isolasi di rumah selama pandemi telah meningkatan kerentanan mereka terhadap kekerasan dalam rumah tangga. Ini bukan hanya dihadapi Indonesia tapi juga negara lain, soal meningkatnya kekerasan dalam rumah tangga selama pandemi," sambungnya.
Namun Retno menegaskan bahwa pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mencegah lebih jauh diskriminasi terhadap wanita, terlebih di masa pandemi saat ini.
Meski begitu, ada juga perspektif lain yang perlu dilihat soal pemberdayaan wanita. Selama masa pandemi Covid-19 saat ini, wanita juga memiliki peranan besar dalam memunculkan solusi.
"Saya membaca statistik, penelitian yang menyebut bahwa wanita mendominasi hingga 70 persen pekerja medis global," jelasnya.
"Dan di Indonesia, wanita memiliki lebih dari 64 persen usaha kecil dan menengah. Banyak dari mereka yang mengalihkan bisnis mereka selama pandemi untuk memproduksi Alat Perlindungan Diri (APD) dan masker," sambung Retno.
Bukan hanya itu, dalam situasi "stay at home", wanita juga tetap menjadi sosok yang berperan besar dalam menjaga anak-anak serta lansia. Banyak wanita juga mengambil peran besar untuk membantu anak-anak mereka untuk tetap bisa mengikuti pelajaran sekolah di tengah pandemi.
"Di luar rumah, wanita bisa berperan untuk mengedukasi sekitarnya untuk melakukan langkah pencegahan Covid-19, termasuk mendorong untuk menggunakan masker," paparnya.
"Presiden Joko Widodo pekan lalu bahkan berbicara soal melibatkan ibu-ibu PKK untuk mempromosikan penggunaan masker di lingkungannya," demikian Retno.
KOMENTAR ANDA