Panda raksasa Er Shun dan Da Mao/ Net
Panda raksasa Er Shun dan Da Mao/ Net
KOMENTAR

KEBUN binatang di Kanada sedang sibuk mengurus dokumen perjalanan untuk dua ekor panda raksasa agar dapat kembali ke negara asalnya China, akibat menipisnya pasokan bamboo segar yang menjadi makanan pokok kedua binatang khas Tiongkok tersebut.

Dalam pernyataan yang dirilis pada hari Rabu (5/8) Kebun Binatang Calgary mengatakan pembatalan penerbangan dan waktu pengiriman yang lambat membatasi pasokan bambu, dan meskipun ada seringkali bambu datang dengan kualitas yang buruk.

Pasokan bambu yang tidak menentu ini menimbulkan kekhawatiran pihak kebun binatang. Mereka takut dua panda bernama bernama Er Shun dan Da Mao, mungkin akan kehabisan makanan. Hingga saat ini keduanya dalam keadaan sehat.

"Kami yakin tempat terbaik dan teraman bagi Er Shun dan Da Mao selama masa-masa menantang dan belum pernah terjadi sebelumnya ini adalah tempat bambu berlimpah dan mudah diakses," kata Clement Lanthier presiden Kebun Binatang Calgary, seperti dikutip dari Bangkok Post, Jumat (7/8).

Panda raksasa rata-rata menjadikan bamboo sebagai makanan eksklusif mereka, setiap harinya setiap panda dewasa mengunyah sekitar 40 kilogram tanaman bambu. Kebun binatang tersebut masih memiliki akses ke bambu segar dari provinsi British Columbia di Kanada bagian barat, tetapi diperkirakan pasokan akan habis pada bulan September mendatang.

Sebenarnya niat untuk mengembalikan kedua panda itu ke habitat aslinya di China telah ada sejak Mei lalu, namun terkendala oleh pembatasan perjalanan akibat pandemik Covid-19. Hingga saat ini pihak Kebun Binatang Calgary terus berjuang untuk kedua panda itu.

Zhang Zhihe, direktur Pangkalan Penangkaran Panda Raksasa di Chengdu, Tiongkok barat daya, mengatakan pada Mei bahwa mereka siap menerima kedatangan kembali Er Shun dan Da Mao.

Er Shun dan Da Mao tiba di Kanada pada 2013 sebagai bagian dari perjanjian 10 tahun antara Kanada dan China. Mereka menghabiskan lima tahun di Kebun Binatang Toronto dan tiba di Calgary pada Maret 2018 bersama anak-anaknya, Jia Panpan dan Jia Yueyue, yang sudah kembali lebih dulu ke Tiongkok.

 




Dukung Presiden Prabowo Bawa Ahli Medis India ke Indonesia, Andi Arief: Kasihan Rakyat Kecil Tidak Punya Jalan Keluar untuk Transplantasi Organ

Sebelumnya

Gunung Lewotobi Kembali Meletus Disertai Gemuruh, Warga Diimbau Tetap Tenang dan Waspada

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News