Kamala Harris jadi cawapres pilihan Joe Biden untuk Pilpres AS 2020/Net
Kamala Harris jadi cawapres pilihan Joe Biden untuk Pilpres AS 2020/Net
KOMENTAR

NAMA Kamala Harris menjadi buah bibir di Amerika Serikat dan dunia pekan ini. Hal itu karena, calon presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Joe Biden pada Selasa (11/8) mengumumkan bahwa dia memilih Harris sebagai pendampingnya di pemilu presiden 2020 ini.

Harris yang merupakan senator Amerika Serikat berusia 55 tahun dari California itu dianggap mumpuni untuk mendampingi Biden. Jika terpilih, maka dia akan membuat sejarah baru, terutama terkait dengan idetitasnya.

Untuk mengenal lebih dekat, berikut empat hal yang perlu diketahui soal Harris:

1. Keturunan Asia-Afrika-Amerika pertama di pemilu AS

Salah satu hal yang membuat Harris menjadi sorotan adalah karena dia merupakan wanita kulit gelap dan juga keturunan Asia-Amerika pertama yang mengantongi tiket untuk berlaga di pilpres Amerika Serikat.

Penunjukannya sebagai cawapres menjadi semacam kejutan kecil, mengingat di Amerika Serikat saat ini tengah hangat isu soal ketidakadilan rasial.

Sebelumnya, Harris juga menorehkan sejarah baru sendiri dengan menjadi wanita kulit hitam kedua di Senat dalam sejarahnya ketika dia terpilih pada tahun 2016.

Harris sendiri diketahui lahir pada 20 Oktober 1964 di Oakland, California dari keluarga keturunan India-Amerika dan juga ada darah Afrika.

Ayahnya merupakan pria asal Jamaika yang mengajar di Standford University. Sedangkan ibunya adalah seorang peneliti kanker yang juga merupakan putri dari seorang diplomat India.  

2. Rendah hati tapi tegas

Melansir CNN, Harris merupakan sosok yang rendah hati. Meski begitu dia kerap tampil sebagai pendukung yang gigih untuk reformasi polisi dan keadilan sosial, baik itu di ruang Senat, di jalanan, di ruang publik maupun di meja debat.

"Dia sangat tegas," kata Marc Morial, presiden National Urban League, kelompok advokasi hak sipil dan keadilan sosial yang telah lama bekerja dengan Harris.

"Dia memiliki kemampuan untuk berhadapan dengan siapa pun," tambahnya.

3. Bergelut di bidang hukum

Harris mengantongi gelar sarjana muda di bidang ilmu politik dan ekonomi dari Howard University pada tahun 1968.

Dia kemudian melanjutkan pendidikannya dan berhasil meraih gelar sarjana hukum dari Hastings College pada tahun 1989.

Harris menjajaki awal karirnya sebagai wakil jaksa di wilayah Oakland pada tahun 1990 hingga 1998. Dia kemudian naik pangkat menjadi jaksa wilayah pada tahun 2004 dan menjadi Jaksa Agung California pada tahun 2020.

4. Masuk dunia politik lewat Demokrat

Harris mengumumkan pencalonannya sebagai anggota Senat Amerika Serikat pada tahun 2015 melalui Partai Demokrat.

Dia muncul dengan kampanyenya mendorong reformasi imigrasu serta kenaikan upah minimum serta perlindungan reproduksi perempuan. 




Menutup Tahun dengan Prestasi, dr. Ayu Widyaningrum Raih Anugerah Indonesia Women Leader 2024

Sebelumnya

Meiline Tenardi, Pendiri Komunitas Perempuan Peduli dan Berbagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Women