Kewajiban TNI Angkatan Udara dalam menjaga kedaulatan negara di udara,  adalah tugas yang harus sama-sama diemban, baik oleh prajurit pria maupun prajurit wanita/ F
Kewajiban TNI Angkatan Udara dalam menjaga kedaulatan negara di udara, adalah tugas yang harus sama-sama diemban, baik oleh prajurit pria maupun prajurit wanita/ F
KOMENTAR

LEBIH dari setengah abad pengabdian Wanita Angkatan Udara (Wara). Pada usianya yang ke-57 ini tepatnya pada 12 Agustus, telah menorehkan segudang prestasi bagi Tentara Nasional Indonesia dan bagi bangsa Indonesia yang besar ini.

Hal ini merupakan perwujudan minat dan bakat Bela Negara dari setiap warga negara Indonesia, khususnya peran serta wanita di dalam pembangunan bangsa. Juga merupakan bentuk wujud peningkatkan kualitas pengabdian bagi TNI Angkatan Udara.

Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, S.E., M.P.P., dalam sambutannya saat menghadiri acara pembekalan Wara. Secara video conference dalam rangka peringatan ke-57 HUT Wara, yang  di Markas Besar TNI AU Cilangkap, Jakarta. Mengakui besarnya jasa pengabdian serta pengorbanan Wara dalam pencapaian tugas-tugas TNI Angkatan Udara selama ini.

Rupanya Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, S.E., M.P.P; selama ini memperhatikan potensi yang luar biasa di kalangan Wara dalam beragam tugas yang menantang. Terlebih dengan peran Wara yang semakin luas di berbagai lini Angkatan Udara, seperti:

Teknisi pesawat dan armament
Penerbang helikopter, pesawat angkut, bahkan hingga pesawat tempur
Navigator
Pasukan perdamaian dan berbagai peran lainnya di bidang Kesehatan

Potensi-potensi itu dapat dilihat secara nyata melalui kinerja yang telah diperlihatkan Wara selama ini. Kontribusi Wara kepada bangsa dan negara ini, menjadi semakin besar dan semakin krusial.

Perkembangan dunia yang dipercepat oleh disruptive technology, telah melahirkan berbagai tantangan dengan wajah yang sangat berbeda. Khususnya jika dibandingkan dengan tantangan yang dihadapi oleh TNI Angkatan Udara selama beberapa dekade terakhir

Selaras dengan hal tersebut, Presiden Joko Widodo pernah menyampaikan, “Kita tidak bisa lagi berpikir dengan cara biasa-biasa saja, tidak bisa lagi menggunakan cara bekerja yang monoton, tidak bisa lagi bekerja dengan kemampuan yang standar-standar saja”

Bagi Wara, sekaranglah saatnya mengubah proporsi populasi. Dengan menjadi orang-orang yang termasuk di dalam kekuatan yang menginspirasi wanita lain. Dengan cara meningkatkan profesionalisme pribadi. Apalagi, saat ini bagi pimpinan TNI AU, pentingnya mindset yang sesuai dengan paradigma baru.

Sehingga dapat menyikapi perkembangan dewasa ini dengan kemampuan beradaptasi dan memanfaatkan disruptive technology. Sekaligus menjawab berbagai tantangan yang mungkin timbul dari perkembangan teknologi tersebut.

Para Wanita Angkatan Udara adalah prajurit wanita tangguh yang menjadi kebanggaan TNI Angkatan Udara. Namun Wara juga adalah  sebagai seorang ibu. Jadi, Wara adalah seorang pribadi yang sangat memahami menjalani kodratnya sebagai wanita yang sekaligus menjalani profesi sebagai prajurit TNI. Ini bukan sebuah pekerjaan yang mudah bagi Wanita Angkatan Udara.

Terlebih lagi, kewajiban TNI Angkatan Udara dalam menjaga kedaulatan negara di udara,  adalah tugas yang harus sama-sama diemban, baik oleh prajurit pria maupun prajurit wanita.

Untuk itulah, kita selalu takjub dan bangga saat melihat Wanita Angkatan Udara yang kuat dan hebat. Menghadapi tantangan kemajuan zaman yang semakin cepat. Sehingga, menjadi Wara berarti dituntut untuk memiliki kemampuan di luar kebiasaan dari tuntutan tugasnya. Wara harus menyadari  untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

Memiliki kesadaran dan keinginan yang kuat untuk membaca, mempelajari,dan memahami berbagai hal. Selain budaya literasi, kemampuan berbahasa asing juga merupakan kunci utama untuk bersaing di era global.

Tantangan bagi Wanita Angkatan Udara di masa depan, tentunya tidak hanya dapat dijawab melalui peningkatan kemampuan saja. Dan peran wanita dalam dunia militer, termasuk juga terkait peran prajurit Wanita di tubuh TNI Angkatan Udara. Yakni, mendapatkan hak, kesempatan, dan kewajiban yang adil dan berimbang, serta disesuaikan dengan kebutuhannya.

Wara adalah wanita Indonesia yang mewarisi budaya timur, tentu tidak akan melupakan jati dirinya sebagai wanita Indonesia yang terkenal akan keluwesannya. Wanita Angkatan Udara harus peka untuk menjaga kehormatan diri dan keluarganya, serta kesediaan untuk menunjukkan sifat ramah-tamah dan kesopanan.

Penulis: Mayor Sus Sandra Michiko Moningkey, Kapentak Lanud Sam Ratulangi Manado Sulawesi Utara
 

 




Menutup Tahun dengan Prestasi, dr. Ayu Widyaningrum Raih Anugerah Indonesia Women Leader 2024

Sebelumnya

Meiline Tenardi, Pendiri Komunitas Perempuan Peduli dan Berbagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Women