Kursi dan meja sekolah
Kursi dan meja sekolah "banchi" yang umum digunakan di sekolah di Italia/Net
KOMENTAR

ITALIA yang pernah sangat kelabakan karena menjadi episentrum pertama Covid-19 di luar China pada Maret lalu, kini tengah bersiap untuk membuka kembali sekolah.

Namun karena ancaman penularan Covid-19 masih nyata, maka banyak pemerintah Italia mengambil tindakan pencegahan sendiri demi memastikan keselamatan dan keamanan para siswanya, salah satunya yang menarik adalah dengan menganti furnitur di ruang kelas.

Apa maksudnya?

Jadi salah satu upaya pencegahan penularan virus corona atau Covid-19 adalah dengan memberlakukan jarak sosial, di samping mengenakan masker dan mencuci tangan dengan sabun.

Akan tetapi, sejumlah sekolah di Italia saat ini masih menggunakan "banchi" atau jenis bangku kuno yang dapat diduduki beberapa siswa di ruang kelas. Di masa lalu, banchi digunakan untuk menghemat ruang kelas yang sempit. Bangku sekolah semacam ini masih banyak digunaka saat ini.

Di tengah rencana pembukaan kembali sekolah, Kementerian Pendidikan Italia mengadakan tender di seluruh Eropa pada awal Juli lalu untuk pengadaan tiga juta meja kursi tunggal.

Keputusan akan pengadaan itu diharapkan akan segera diambil. Sedangkan untuk pengiriman diprediksi akan dilakukan paling lambat 8 ​​September dan siswa bisa kembali ke sekolah pada pertengahan September.

Namun banyak distrik di Italia yang khawatir bahwa furnitur baru itu tidak akan tiba tepat waktu, jadi mereka bersiap untuk melakukan antisipasi mandiri dengan cara memodifikasi bangku dan meja lama yang semula dapat menampung beberapa siswa, menjadi hanya untuk satu siswa.

"Hipotesisnya adalah untuk melihat bangku, jika terbuat dari kayu, atau bahan lain, maka kami akan memisahkannya," kata Adelfio Cardinale, yang bertanggung jawab atas tugas untuk distrik sekolah Sisilia, seperti dikabarkan CNN.

Selain memodifikasi bangku, cara lain yang digunakan adalah dengan menggunakan pemisah kayu untuk menghindari kontak dekat.

"Ini solusi ekstrim untuk memecahkan apa yang dianggap sebagai hambatan terbesar untuk diatasi," sambungnya.

Rencana pembukaan kembali sekolah di Italia dipandang sebagai langkah maju yang penting bagi negara tersebut yang berusaha sekuat tenaga untuk menghindari gelombang kedua virus corona.

Diketahui bahwa sebagian besar sekolah di Italia ditutup sejak 5 Maret lalu, ada juga yang tutup pada 10 Maret, bersamaan dengan pengumuman lockdown.




Kementerian Agama Luncurkan Program “Baper Bahagia” untuk Dukung Ketahanan Pangan Masyarakat Desa

Sebelumnya

Fitur Akses Cepat Kontak Darurat KDRT Hadir di SATUSEHAT Mobile

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News