DI TENGAH kericuhan yang terjadi akibat pilpres di Belarus, ratusan wanita muncul untuk membentuk rantai manusia sebagai simbol solidaritas. Mereka menyatukan suara untuk mengecam tindakan keras terhadap pengunjuk rasa yang protes atas pemilu yang disengketakan tersebut.
Para wanita tersebut kompak mengenakan pakaian berwarna putih sambil membawa setangkai bunga saat membentuk rantai manusia. Mereka menyerukan agar polisi menghentikan tindakan brutal dan keras terhadap pengunjuk rasa.
Diketahui bahwa kerusuhan itu meletus di seluruh negeri setelah pemimpin lama Alexander Lukashenko dinyatakan sebagai pemenang pemilihan presiden akhir pekan kemarin. Banyak pihak menuduh ada kecurangan di balik kemenangan tersebut.
Akibatnya, puluhan ribu orang turun ke jalan sejak awal pekan ini untuk memprotes hasil pemilu. Namun aksi tersbeut dibalas dengan tindakan keras dari polisi yang memicu kerusuhan besar.
Sejak aksi protes dimulai, ribuan orang telah ditangkap dan sedikitnya dua orang meninggal dunia.
Menurut angka resmi yang dirilis Kementerian Dalam Negeri Belarus, polisi telah total menjadi 6.700 orang pengunjuk rasa.
Dikabarkan BBC, di tengah aksi protes hari Kamis (13/8), ratusan wanita turun ke jalan dan membentuk rantai solidaritas di ibukota Minsk. Mereka mengatakan bahwa mereka menginginkan resolusi damai dan menyerukan agar semua pengunjuk rasa yang ditahan segera dibebaskan.
Sementara itu rekaman video yang dibagikan di media sosial menunjukkan tokoh oposisi Maria Kolesnikova bergabung dengan pengunjuk rasa wanita di Minsk.
Dia adalah salah satu dari tiga wanita yang mengumpulkan sumber daya mereka untuk menjadi ujung tombak oposisi. Dua lainnya telah meninggalkan negara itu.
KOMENTAR ANDA