Diperkirakan ada lebih dari 900 petugas kesehatan di Amerika Serikat meninggal dunia karena Covid-19/Net
Diperkirakan ada lebih dari 900 petugas kesehatan di Amerika Serikat meninggal dunia karena Covid-19/Net
KOMENTAR

PANDEMIK virus corona atau Covid-19 masih menjadi momok menakutkan nan mengancam di seluruh dunia. Jumlah korban yang meninggal akibat Covid-19 pun semakin bertambah dari hari ke hari. Di antara para korban terdapat petugas kesehatan yang juga gugur saat sedang menjalankan tugasnya menangani pasien Covid-19.

Di Amerika Serikat, menurut database interaktif yang diungkapkan oleh The Guardian dan Kaiser Health News (KHN), tercatat ada lebih dari 900 petugas kesehatan di garis terdepan penanganan Covid-19 telah meninggal dunia karea virus tersebut.

Database yang disebut dengan "Lost on the Frontline" itu adalah kemitraan antara dua ruang redaksi yang bertujuan untuk menghitung, memverifikasi, dan mengenang setiap petugas kesehatan Amerika Serikat yang meninggal selama pandemik.

Sejauh ini, database itu adalah penghitungan kematian petugas kesehatan Amerika Serikat yang paling komprehensif di negara tersebut.

Melalui crowdsourcing dan laporan dari kolega, media sosial, berita kematian online,
Sebuah tim yang terdiri lebih dari 50 jurnalis dari Guardian, KHN, dan sekolah jurnalisme telah menghabiskan waktu berbulan-bulan menyelidiki kematian individu untuk memastikan mereka meninggal akibat Covid-19, dan bahwa mereka memang bekerja di garis depan dalam kontak dengan pasien Covid-19 atau bekerja di tempat-tempat di mana mereka sedang dirawat.

Selain itu, mereka juga menyelidiki keadaan kematian mereka, termasuk akses mereka ke APD, dan melacak anggota keluarga, rekan kerja, perwakilan serikat pekerja dan pemberi kerja untuk berkomentar tentang kematian mereka.

Penghitungan tersebut mencakup dokter, perawat, dan paramedis, serta staf pendukung penting seperti petugas kebersihan rumah sakit, administrator, dan pekerja panti jompo, yang mempertaruhkan nyawa mereka selama pandemik untuk merawat orang lain.

Data awal menunjukkan bahwa puluhan orang telah meninggal dunia karena tidak dapat mengakses peralatan pelindung pribadi alias APD yang memadai dan setidaknya 35 orang meninggal setelah pejabat keselamatan kerja federal menerima keluhan keselamatan tentang tempat kerja mereka.

Penghitungan awal juga menunjukkan bahwa sebagian besar kematian terjadi di antara orang kulit berwarna, dan banyak di antaranya adalah imigran. Tetapi karena database ini sedang dalam proses, temuan awal mewakili sebagian kecil dari total laporan dan tidak mewakili semua kematian petugas kesehatan.

The Guardian menyoroti bahwa beberapa dari kematian ini dapat dicegah. Selain itu, persiapan yang buruk, kesalahan langkah pemerintah, dan sistem perawatan kesehatan yang terlalu terbebani meningkatkan risiko tersebut.

Bukan hanya itu, akses yang tidak memadai ke pengujian, kekurangan alat pelindung secara nasional, dan resistensi terhadap jarak sosial dan pemakaian masker telah memaksa lebih banyak pasien ke rumah sakit yang terlalu terbebani dan meningkatkan jumlah kematian.




Gunung Lewotobi Kembali Meletus Disertai Gemuruh, Warga Diimbau Tetap Tenang dan Waspada

Sebelumnya

Timnas Indonesia Raih Kemenangan 2-0 atas Arab Saudi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News