Siswa belajar di workstation komputer di Tumo Center di Yerevan, Armenia/ Net
Siswa belajar di workstation komputer di Tumo Center di Yerevan, Armenia/ Net
KOMENTAR

KABAR menggembirakan dikeluarkan oleh pemerintah Armenia. Menteri Pendidikan, Sains, Kebudayaan, dan Olahraga menyatakan sekolah dan kampus sudah mulai bisa dibuka pada pertengahan Mei.

“Para orangtua siswa dan mahasiswa yang terhormat, kami telah menginformasikan bahwa proses pendidikan di universitas dan institusi pendidikan umum dimulai pada paruh kedua bulan September (kecuali untuk mahasiswa baru),” tulis Arayik Harutyunyan, di halaman Facebook-nya.

Sekolah dan kampus diingatkan untuk mempersiapkan segala hal terkait aturan dan pembatasan selama proses belajar berlangsung.

Agar proses belajar mengajar menjadi lebih aman, Harutyunyan memerintahkan agar para siswa dan mahasiswa melakukan isolasi diri terlebih dahulu dua minggu menjelang pembukaan sekolah.  

"Untuk sepenuhnya menerapkan proses pendidikan sepanjang tahun, untuk menghindari pembatasan baru, harap, memastikan pembatasan interaksi peserta didik (siswa dan mahasiswa) mulai tanggal 1 hingga 14 September. Karantina mandiri ini diharapkan bisa memutuskan rantai tentang penyebaran virus corona dan tidak membawa virus ke sekolah sejak hari pertama dimulai,” lanjut Harutyunyan.

Khusus untuk mahasiswa baru, kelas akan dibuka mulai 1 September 2020 dengan aturan kesehatan. Prosedur untuk memulai kelas dan daftar mata pelajaran bisa dengan mengunjungi situs resmi universitas masing-masing.

“Setelah bertemu dengan rektor universitas, kami juga menyatakan bahwa universitas akan menentukan cara penyelenggaraan perkuliahan, baik secara on-site maupun remote. Universitas akan memberikan perincian di situs web mereka dan mengumumkan daftar mata pelajaran.

“Ketaatan dan kedisiplinan terhadap aturan anti-epidemik adalah jaminan untuk memastikan kelangsungan kelas. Jika semua ini tidak dipatuhi dengan benar, maka terpaksa akan terjadi kembali pembatasan dan penguncian,” lanjut Harutyunyan.

    

 




Dukung Presiden Prabowo Bawa Ahli Medis India ke Indonesia, Andi Arief: Kasihan Rakyat Kecil Tidak Punya Jalan Keluar untuk Transplantasi Organ

Sebelumnya

Gunung Lewotobi Kembali Meletus Disertai Gemuruh, Warga Diimbau Tetap Tenang dan Waspada

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News