KEMUNCULAN pandemi Covid-19 diakui Leny Rafael, seorang fashion desainer ternama Indonesia, menjadi pukulan telak bagi usahanya. Bagaimana tidak, Leny yang fokus pada bridal fashion (baju pengantin dan gaun pesta) harus menunda sejumlah produksi yang merupakan impact dari ditundanya sejumlah acara wedding para customer.
"Pandemi ini memang sangat berpengaruh. Pada awal Maret saya membentuk suatu korporasi yang membawahi bidang modest wear. Namun akibat pandemi, tren konsumen berubah drastis. Mereka hanya membeli barang yang sesuai dengan kebutuhan atau prioritas," ujar Leny yang menjadi pembicara webinar dalam rangkaian UNJ Fashion Festival 4.0, Selasa (25/8).
Kecewa sudah pasti dirasakan wanita kelahiran Bekasi, 21 Mei 1981 itu. Namun pemilik brand LR ini tidak terpuruk dan terus berinovasi dengan melahirkan produk-produk baru. Salah satunya adalah masker.
"Ada good impacts dan bad impacts yang saya rasakan selama pandemi ini. Good impacts nya adalah saya semakin rajin berinovasi, berpromosi secara online, dan melakukan new promo bundling/package. Kalau bad impacts nya sudah sangat jelas, ya. Turunnya omset, daya beli masyarakat, offline store tutup, virtual fashion preneur class juga saya rasa kurang efektif," urai ibu empat anak ini.
Inovasi pembuatan masker diakui Leny sangat efektif untuk membangkitkan kembali usahanya. Penjualan yang luar biasa membuat Leny mampu membayar gaji karyawan yang berbarengan dengan pemberian THR.
"Saya membarengi penjualan masker dengan promo bundling. Misalnya, beli baju gratis masker atau beli masker gratis handsanitizer. Saya juga menjual masker dan handsanitizer sebagai souvenir pernikahan. Dan untuk baju-baju, saya pakai sistem sewa," ungkapnya.
"Yang pasti, semua penjualan dilakukan secara online dan saya awali dengan say hallo ke customer. Selanjutnya, kita kirim catalog yang isinya ada paket bundling tersebut. Alhamdulillah, sekarang sudah mulai lancar," demikian Leny.
KOMENTAR ANDA