JENIS kelamin dan identitas gender merupakan hal yang penting untuk diperkenalkan kepada anak sejak dini. Hal itu akan berperan dalam pertumbuhan anak selanjutnya.
Namun kerap kali orangtua tidak menyadari bahwa jenis kelamin dan gender merupakan dua hal yang tampak serupa namun sebenarnya berbeda.
"Pertama-tama kita harus membedakan soal memperkenalkan jenis kelamin dan identitas gender. Kalau memperkenalkan jenis kelamin, kita memperkenalkan organnya, organ kelamin," ujar dokter spesialis anak Dr. Eva Devita Harmoniati, Sp.A(K) dalam Intagram Live di akun resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia beberapa waktu lalu.
"Sedangkan gender, kita memperkenalkan bagaimana seorang anak berperilaku, bersikap dan berperan sesuai dengan jenis kelaminnya," sambungnya.
Dia menerangkan bahwa anak biasanya sudah mulai bisa diperkenalkan mengenai jenis kelamin serta gendernya paling awal di usia 15 hingga 18 bulan sesuai dengan kesiapan anak.
"Kita mulai memperkenalkan soal anggota tubuh anak. Seperti mata, hidung, telinga. Mengenalkan kelamin itu juga bagian dr memperkenalkan anggota tubuh. Kita mulai memperkenalkannya dari situ," jelas Eva.
Namun perlu dipahami juga bahwa langkah awal pengenalan jenis jelamin disesuaikan dengan kesiapan anak itu sendiri. Ciri utama mengetahui apakah anak sudah siap diperkenalkan dengan jenis kelamin adalah melihat dari komunikasi. Apakah anak tersebut sudah bisa menangkap atau merespon komunikasi atau instruksi yang diberikan oleh orangtuanya atau belum.
Kemudian, seiring bertamabahnya usia, anak akan lebih banyak mengeksplorasi dan bertanya mengenai jenis kelaminnya.
"Biasanya anak usia 2 hingga 3 tahun mereka penasaran soal alat kelaminnya. Sebagai orangtua, kita jelaskan lebih jauh dengan bahasa yang mudah dicerna soal bahwa laki-laki punya penis fungsinya untuk pipis," ujar Eva.
"Semakin besar, memasuki usia pra sekolah, jelaskan lagi bahwa anak perempuan biasanya memakai rok, kadang juga ada yang berambut panjang. Jelaskan anak laki-laki memakai celana," sambungnya.
Semakin bertambah usia, pada usia sekolah 6-8 tahun mungkin pertanyaan yang muncul akan semakin beraneka ragam, seperti mengapa laki-laki harus disunat? Atau mengapa payudara perempuan besar?
"Kita jelaskan dengan bahasa yang mudah dicerna anak mengenai semua pertanyaan yang dia ajukan," papar Eva.
Lantas, mengapa penting untuk memperkenalkan jenis kelamin dan identitas gender kepada anak sejak dini?
"Penting sekali," tegas Eva.
"Karena pertama, identitas gender adalah hak anak. Selain itu, pengenalan tersebut juga dilakukan agar anak paham dengan kondisi, peran dan tanggungjawabnya," sambungnya.
"Selain itu, pengenalan itu juga dilakukan agar anak bisa menjaga organ privasi mereka dan menghargainya sehingga ketika ada orang yang mau berbuat tidak baik, seperti menyentuh atau melihat organ privasi mereka, mereka bisa berkata tidak," demikian Eva.
KOMENTAR ANDA