KASUS Covid-19 di Kota Bogor sudah sangat mengkhawatirkan. Terakhir diberitakan, klaster Keluarga menempati urutan pertama penyebaran virus Corona. Begitu diungkapkan Bima Arya, Walikota Bogor, Jum'at (28/8).
"Ada sekitar 45 keluarga dengan kasus 189 positif. Ini harus kita waspadai," tegas Bima.
Klaster Keluarga telah menjadi isu hangat dalam beberapa minggu ini. Bahkan berdasarkan data, anak di bawah umur dan lansia dengan mobilitas yang tinggi adalah yang paling rentan terpapar Covid-19 dalam klaster ini.
Dan dengan alasan ini pula, Bima mengimbau kepada anak di bawah umur dan lansia tidak keluar rumah apabila tidak ada hal yang mendesak. Dan lebih lanjut, Pemkot Bogor akan menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Mikro dan Komunitas (PSBMK).
"Kita fokus dan bersepakat, mulai Sabtu (29/8) akan menerapkan PSMBK di lingkungan RW zona merah. Berdasarkan data, ada 194 RW dari 797 RW yang masuk dalam zona merah," tegas walikota yang juga pernah terpapar Covid-19 ini.
Meski menerapkan PSBMK, warga tetap diperbolehkan bekerja, namun dengan menerapkan protokol kesehatan. Dan untuk tempat-tempat usaha, diperbolehkan buka hingga pukul 18.00 WIB.
"Warga berada di luar rumah hanya sampai pukul 21.00 WIB. Setelah itu, tidak ada lagi aktivitas warga seperti kegiatan rapat warga atau sekadar kumpul-kumpul di luar rumah," tegasnya.
Untuk PSBMK sendiri akan diawasi oleh Relawan RW Siaga, dibantu relawan dari kelurahan, plus aparat Kepolisian dan TNI.
"Sekali lagi, untuk zona merah, protokol kesehatan saja tidak cukup. Harus rajin membersihkan diri setelah berkegiatan di luar rumah. Mandi yang bersih sebelum berinteraksi dengan anggota keluarga," tutup Bima.
KOMENTAR ANDA