Dutabesar Republik Armenia untuk Indonesia Dziunik Aghajanian dalam program RMOL World View 1 September 2020/Farah
Dutabesar Republik Armenia untuk Indonesia Dziunik Aghajanian dalam program RMOL World View 1 September 2020/Farah
KOMENTAR

INDONESIA dan Armenia telah membangun hubungan bilateral yang baik dan kuat sejak hampir 30 tahun terakhir. Namun jika menengok kembali hubungan sejarah kedua negara, Armenia dan Indonesia ternyata memiliki akar hubungan yang jauh lebih lama dari itu.

"Armenia adalah salah satu negara tertua di dunia yang punya sejarah panjang. Setiap tahapan sejarah tersebut seringkali bukan merupakan hal mudah untuk dilalui," kata Dutabesar Republik Armenia untuk Indonesia Dziunik Aghajanian dalam program RMOL World View bertajuk "Armenia, Artinya Bagi Indonesia" yang digelar dari Kedutaan Besar Republik Armenia di Jakarta pada Selasa siang (1/9).

"Hubungan antara Indonesia dan Armenia sendiri telah terjalin sejak ratusan tahun yang lalu, namun telah dilupakan saat ini. Dulu pernah ada komunitas Armenia di Indonesia yang hidup selama lebih dari 300 tahun sampai akhir Perang Dunia Kedua," paparnya.

Dia menjelaskan bahwa mereka merupakan bagian integral dari masyarakat Indonesia dan berkontribusi dalam perekonomian di Indonesia.

Oleh karena itu, pasca Armenia merdeka di awal tahun 1990an, negara tersebut berencana untuk membangun kembali sejarah yang pernah terlupakan.

"Setelah kemerdekaan Armenia, kita memiliki kecenderungan untuk mengembalikan hubungan dengan konotasi sejarah itu dan membangun jembatan di area yang kita rasa Armenia bisa berkontribusi untuk Indonesia, dan juga sebaliknya," jelas Aghajanian.

Salah satu bentuk keakraban kedua negara bisa dilihat dari pertemuan antara Presiden RI Joko Widodo dan Presiden Armenia Armen Sarkissian di Abu Dhabi pada Januari 2020, sebelum pandemik Covid-19.

Dalam kesempatan tersebut, kedua pemimpin negara mendorong perluasan hubungan kerjasama dalam bidang pendidikan berbasis teknologi informasi dan juga inovasi. Selain itu, mereka juga menjajaki berbagai aspek lainnya yang potensial, seperti agrikultur dan makanan segar.

"Kita sudah mulai beberapa proyek dalam pendidikan tingga dan juga start up, dan banyak hal lain yang akan kita lakukan untuk membawa kerjasama kedua negara ini ke tingkatan yang berbeda," paparnya.

Menurutnya, dunia global saat ini sudah semakin "dekat" dengan hadirnya perkembangan teknologi. Armenia merupakan negara yang berhasil dan kuat dalam membangun teknologi dan pendidikan untuk membangun generasi muda. Keberhasilan itu pula lah yang "ditularkan" Armenia ke banyak negara lainnya, seperti Jerman, Perancis dan Polandia.

"Kita menjajaki bagaimana hal semacam itu bisa dimanfaatkan dan membawa dampak positif bagi warga Indonesia," ujar Aghajanian.

Selain dalam bidang pendidikan, teknologi dan sains, sektor lain yang tengah dijajaki upaya kerjasama kedua negara adalah agrikultur.

"Area lain yang bisa kita gali kerjasamanya antara kedua negara adalah agrikultur, khususnya fresh food dan sayur-sayuran. Karena jika Anda berkunjung ke Armenia, Anda bisa melihat bahwa negara ini terletak di benua yang sangat menarik dan iklim yang menarik yang memungkinkan beragam jenis buah dan sayur yang kaya akan nutrisi," demikian Aghajanian.




Dukung Riset dan Publikasi Ilmiah, Kantor Wilayah Kemenkumham DKI Jakarta Luncurkan Jurnal Yustisia Hukum dan HAM “JURNALIS KUMHAM”

Sebelumnya

Momen Unik yang Viral, Kebersamaan Presiden Prabowo dan Kucing Bobby Kertanegara di Istana

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News