ALHAMDULILLAH, kabar bahagia itu akhirnya datang dari pasangan Zaskia Sungkar-Irwansyah. Setelah menunggu hampir 10 tahun, pasangan muda ini akhirnya segera mendapat momongan.
Dari berbagai postingan di akun media sosialnya, Lia dan Irwansyah menjelaskan bahwa mereka telah menjalani program IVF (in Vitro fertilization). Dari situlah, program kehamilan yang diharapkan pasangan ini membuahkan hasil yang sangat memuaskan.
Lalu, apakah IVF itu?
Fertilisasi in Vitro adalah sebuah teknologi kesehatan untuk membantu kerja reproduksi. Metode ini dilakukan bagi pasangan yang sedang mengupayakan kehamilan.
IVF adalah proses pembuahan dengan cara mengekstrak telur, mengambil sampel sperma, kemudian menggabungkannya secara manual pada wadah kaca di laboratorium. Embrio kemudian dipindahkan ke rahim.
Siapakah yang memerlukan IVF?
Untuk mengetahuinya, Bunda harus berkonsultasi dulu dengan dokter kandungan. Sebagai informasi awal, kondisi seperti ini yang akhirnya memutuskan Bunda untuk melakukan IVF:
1. Saluran tuba terblokir atau rusak.
2. Infertilitas faktor pria termasuk penurunan jumlah sperma atau motilitas sperma.
3. Perempuan dengan gangguan ovulasi, gagal ovarium prematur, fibroid uterus.
4. Perempuan yang telah memiliki fallopi.
5. Individu dengan kelainan genetik.
6. Infertilitas yang tidak dapat dijelaskan.
Apa reaksi dari program IVF?
Saat program IVF dilaksanakan, akan ada lima langkah dasar yang perlu diketahui.
1. Bunda akan diberikan resep obat kesuburan untuk merangsang produksi telur. Beberapa telur diinginkan karena beberapa telur tidak akan berkembang atau membuahi setelah diambil. USG transvaginal akan digunakan untuk memeriksa ovarium dan sampel uji darah diambil untuk memeriksa kadar hormon.
2. Telur diambil melalui prosedur bedah minimal yang menggunakan pencitraan ultrasound untuk memandu jarum berongga melalui rongga panggul untuk mengeluarkan telur. Obat akan diberikan untuk mengurangi dan menghilangkan potensi ketidaknyamanan pada Bunda.
3. Suami akan diminta untuk menghasilkan sampel sperma yang disiapkan untuk kemudian digabungkan dengan sel telur.
4. Dalam proses yang disebut inseminasi, sperma dan telur dicampur bersama dan disimpan di piring kaca laboratorium untuk mendorong proses pembuahan.
Dalam.beberapa kasus, ada kemungkinan pembuahan lebih rendah, di sini injeksi sperma intrasitoplasmik (ICSI) dapat digunakan. Melalui prosedur ini, satu sperma disuntikkan langsung ke dalam telur untuk mencapai pembuahan.
Kemudian telur dipantau untuk memastikan pembuahan dan pembelahan sel terjadi. Begitu terjadi, telur yang telah dibuahi disebut sebagai embrio.
5. Kateter atau tabung kecil dimasukkan ke dalam rahim untuk mentransfer embrio. Prosedur ini tidak menimbulkan sakit pada sebagian besar perempuan.
Prosedurnya selesai, implantasi biasanya terjadi sekitar 6-10 hari. Tapi agar ini berhasil, Bunda harus menjaga kesehatan.
Apakah aman?
Jika ada pertanyaan ini, maka yang dibahas adalah masalah efek samping. Umumnya, Bunda yang menjalankan program ini dapat beraktivitas keesokan harinya seperti biasa. Namun di beberapa kasus, ada juga yang mengalami efek samping seperti:
1. Ada sejumlah cairan kecil-kecil seperti jerawat, bisa berwarna merah seperti darah.
2. Kram ringan.
3. Merasa sedikit kembung.
4. Sembelit.
5. Payudara nyeri jika tertekan.
Atau efek samping dari penggunaan obat kesuburan seperti sakit kepala, mood berubah, nyeri perut, mata terasa sedikit panas, perut kembung.
Segera hubungi dokter jika ...
Bunda, jika mengalami gejala berikut pasca proses IVF, harap segera hubungi dokter, ya.
KOMENTAR ANDA