KESEJAHTERAAN anak merupakan hal yang tidak jarang diabaikan oleh banyak negara di dunia.
Badan PBB yang menangani masalah anak-anak, UNICEF dalam laporan terbarunya soal kesejahteraan anak di dunia pekan lalu membuat daftar negara-negara dengan tingkat kesejahteraan terbaik di dunia.
Laporan itu dibuat sebagai hasil dari evaluasi yang dilakukan oleh UNICEF tentang kesejahteraan anak-anak di negara-negara terkaya di dunia. Secara spesifik, UNICEF mengevaluasi kesejahteraan anak-anak dari negara berpenghasilan tinggi yang menjadi anggota Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Organisation for Economic Co-operation and Development) atau Uni Eropa (UE).
Hasilnya laporan tersebut didasarkan pada tiga dimensi, yakni kesejahteraan mental, kesehatan fisik, dan keterampilan untuk hidup.
Selain itu, negara-negara yang dievaluasi juga diberi peringkat berdasarkan kebijakan mereka yang mendukung kesejahteraan anak dan faktor lain termasuk ekonomi, masyarakat, dan lingkungan.
"Di saat krisis dan ketenangan, keluarga membutuhkan pemerintah dan tempat kerja yang mendukung untuk membesarkan generasi penerus warga negara yang bahagia dan sehat," kata Wakil Direktur Eksekutif UNICEF, Fayaz King.
"Investasi pada anak-anak adalah investasi langsung di masa depan kita," sambungnya.
Hasilnya, Belanda berada di tingkat teratas, disusul oleh Denmark, Norwegia, Swiss dan Finlandia.
Berdasarkan laporan dan perkembangan terbaru ini, UNICEF dalam laporannya yang dipublikasikan di situs resminya, menyerukan langkah-langkah berikut untuk melindungi dan meningkatkan kesejahteraan anak bagi negara-negara di dunia.
1. Mengambil tindakan tegas untuk mengurangi ketidaksetaraan pendapatan dan kemiskinan dan memastikan bahwa semua anak memiliki akses ke sumber daya yang mereka butuhkan.
2. Segera atasi kesenjangan serius dalam layanan kesehatan mental untuk anak-anak dan remaja.
3. Memperluas kebijakan ramah keluarga untuk meningkatkan keseimbangan kerja-keluarga, terutama akses ke penitipan anak usia dini yang berkualitas tinggi, fleksibel, dan terjangkau.
4. Memperkuat upaya untuk melindungi anak-anak dari penyakit yang dapat dicegah, termasuk membalikkan penurunan imunisasi campak baru-baru ini.
5. Memperbaiki kebijakan Covid-19 yang mendukung keluarga dengan anak-anak dan memastikan anggaran yang mendukung kesejahteraan anak dilindungi sepenuhnya dari langkah-langkah penghematan.
KOMENTAR ANDA