KETERBATASAN bukanlah halangan untuk bisa menggapai impian. Setidaknya begitu prinsip yang dipegang oleh penyanyi muda bernama Putri Ariani.
Terlahir dengan kondisi Retina of Premature (ROP), Putri dinyatakan buta total sejak masih kecil. Meski begitu, kondisinya tidak lantas membuat Putri berkecil hati.
Dalam Farah ZoomTalk bertajuk "Melihat Dengan Hati, Kejar Mimpi Tanpa Henti" yang dilaksanakan oleh Farah.id pada Jumat (11/9), Putri menceritakan soal perjalanannya saat mulai menjajaki industri musik Indonesia.
Juara Indonesia's Got Talent itu mengaku bahwa dia pernah berada di titik terendah ketika dipandang sebelah mata dan diperlakukan secara diskriminatif saat mulai menapaki dunia musik di tanah air.
"Pada saat itu, Putri pernah mengikuti sebuah kompetisi nyanyi (sebelum Indonesia's Got Talent), tapi tidak dianggap dan didiskriminasi. Sedih sekali rasanya sampai berbulan-bulan," tutur Putri.
"Ha itu membuat Putri berada di titik terendah. Tapi kemudian Putri berpikir, kenapa tidak move on saja? Kenapa harus larut dalam kesedihan? Kalau seperti itu terus tidak akan pernah maju," sambungnya.
Hal itulah yang kemudian membuat Putri bangkit dan semangat untuk mengejar mimpi-mimpinya.
"Putri mau membuktikan bahwa Putri bisa berkarya, bukan lagi di tingkat provinsi atau wilayah, tapi di kancah internasional. Jadi pada saat itu Putri decided untuk mengikuti Indonesia's Got Talent," jelas Putri yang juga merupakan Brand Ambassador Ruang Guru itu.
Dari ajang pencarian bakat itulah, nama Putri mulai dikenal di masyarakat. Ajang itu juga bak "pintu masuk" bagi Putri untuk semakin menunjukkan kemampuannya dan melambungkan namanya di dunia musik.
Putri pernah ikut membawakan theme song Asian Para Games tahun 2018 dan juga berkolaborasi dengan sederet penyanyi ternama tanah air lainnya.
Dia pun menunjukkan bakatnya dalam bermusik dan tarik suara melalui channel YouTube-nya.
Namun tidak berhenti sampai di situ, Putri mengaku bahwa impiannya yang masih ingin dia gapai, di antaranya adalah menggelar konser tunggal dan menjadi penyanyi yang go international.
Menurutnya, keterbatasan yang dimilikinya bukan halangan untuk menggapai mimpi. Dia bahkan mengaku senang bahwa teman-temannya sesama difabel saat ini sudah banyak yang menunjukkan karyanya kepada publik dan berprestasi.
"Tidak ada yang berbeda, kita semua sama. Sama-sama manusia, sama-sama bernapas, sama-sama punya potensi," ungkap Putri.
"Maka dari itu saya lebih suka menggunakan kata 'difabel', different ability, kemampuan berbeda. Daripada kata 'disabel'," ungkapnya.
"Kita mungkin berbeda, tapi kemampuan kita tidak 'dis'," demikian Putri.
KOMENTAR ANDA