FILIPINA mengundang perhatian publik dunia awal pekan ini setelah memangkas jarak fisik minimum 30 cm di transportasi umum.
Aturan baru soal jarak fisik itu mulai berlaku pada hari ini (Senin, 14/9) ketika negara tersebut melaporkan 259 kematian baru yang dikonfirmasi. Ini adalah rekor untuk kedua kalinya dalam tiga hari terakhir.
Para ahli menilai bahwa keputusan tersebut prematur dan berbahaya. Pasalnya, menjaga jarak fisik setidaknya satu meter merupakan salah satu upaya pencegahan penularan Covid-19.
"Ini akan berisiko, sembrono dan kontra-intuitif dan akan menunda perataan kurva," kata mantan presiden Philippine College of Physicians, Anthony Leachon.
"Sekalipun memakai pelindung wajah dan masker, mengurangi jarak di antaranya akan berbahaya," ujarnya seraya menambahkan bahwa 1 atau 2 meter itu standar minimum internasional.
Diketahui bahwa sistem transportasi ibukota Manila terkenal padat, dengan perjalanan biasanya melibatkan antrian panjang.
"Kemungkinan kami akan melihat peningkatan kasus dan pemulihan kami akan lambat jika kami melakukan ini sekarang," kata ahli epidemiologi Antonio Dans, seperti dikabarkan Channel News Asia.
KOMENTAR ANDA