Sejumlah burung yang ditemukan mati di New Mexico/CNN
Sejumlah burung yang ditemukan mati di New Mexico/CNN
KOMENTAR

PARA ahli biologi di Universitas New Mexico Amerika Serikat kebingungan mencari penyebab mengapa ratusan ribu burung migran ditemukan mati di seluruh negara bagian tersebut dalam waktu berdekatan.

Misteri itu dimulai pada 20 Agustus lalu dengan ditemukannya sejumlah besar burung mati di Lapangan Rudal Pasir Putih Angkatan Darat Amerika Serikat dan Monumen Nasional Pasir Putih, di negara bagian tersebut.

Profesor di departemen ikan, margasatwa, dan ekologi konservasi universitas tersebut, Martha Desmond mengatakan bahwa pada mulanya para ahli menduga bahwa ini hanya merupakan insiden terisolasi. Namun ternyata, prediksi mereka salah.

Ratusan lebih unggas mati ditemukan di berbagai wilayah di seluruh negara bagian New Mexico.

"Ini sangat buruk," kata Desmond kepada CNN.

"Jumlahnya ada dalam (digit) enam angka. Hanya dengan melihat cakupan dari apa yang kami lihat, kami tahu ini adalah peristiwa yang sangat besar, ratusan ribu dan bahkan mungkin jutaan unggas mati, dan kami melihat lebih tinggi akhir itu," sambungnya.

Burung migran yang mati termasuk spesies seperti burung warbler, burung biru, burung pipit, burung hitam, pewee kayu barat dan penangkap lalat.

Bersama dengan ahli biologi dari White Sands Missile Range, Desmond dan timnya mulai mengidentifikasi penyebab kematian mistrius ratusan ribu unggas tersebut.

Mereka memeriksa sekitar 300 unggas mati pada akhir pekan kemarin untuk mempelajari lebih lanjut tentang kondisi mereka saat mereka mati.

Sementara itu, penduduk setempat dan ahli biologi melaporkan melihat burung bertingkah aneh sebelum mereka mati. Misalnya, burung yang biasanya terlihat di semak-semak dan pepohonan terlihat di tanah mencari makanan dan mengejar serangga.

Selain itu, kata Desmond, banyak burung yang tampak lesu dan tidak responsif sehingga mereka tertabrak mobil.

Bukan hanya itu, di lapangan golf, burung layang-layang, yang merupakan pemakan serangga udara yang bahkan tidak bisa berjalan, duduk di tanah dan membiarkan orang-orang mendekatinya.

Sejauh ini, salah satu faktor yang dipercaya oleh para ahli biologi soal kemungkinan faktor yang berkontribusi pada kematian burung adalah kebakaran hutan yang membakar di California yang mungkin telah memaksa burung-burung tersebut melakukan migrasi awal sebelum mereka siap.

"Burung yang bermigrasi sebelum mereka siap karena cuaca mungkin tidak memiliki cukup lemak untuk bertahan hidup," kata Desmond.

"Beberapa burung mungkin bahkan tidak memiliki cadangan untuk mulai bermigrasi sehingga mereka mati di tempat," terangnya.




Dukung Riset dan Publikasi Ilmiah, Kantor Wilayah Kemenkumham DKI Jakarta Luncurkan Jurnal Yustisia Hukum dan HAM “JURNALIS KUMHAM”

Sebelumnya

Momen Unik yang Viral, Kebersamaan Presiden Prabowo dan Kucing Bobby Kertanegara di Istana

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News