PEMBUAT vaksin asal China, Sinovac Biotech saat ini tengah bersiap untuk melakukan uji klinis vaksin Covid-19 eksperimennya pada anak-anak dan remaja.
Uji klinis pada kelompok tersebut direncanakan akan dilakukan pada akhir bulan ini, setelah uji klinis dengan orang dewasa sudah dalam tahap akhir.
Pengujian kepada semua kelompok dalam populasi sangat penting untuk melihat efektifitas dan keamanan vaksin Covid-19. Khususnya anak-anak dan remaja di beberapa negara saat ini mendapatkan tantangan karena harus mulai bersekolah tatap muka.
Dilaporkan Reuters pada Kamis (17/9), sudah ada 552 sukarelawan berusia antara tiga hingga 17 tahun yang akan berpartisipasi dalam uji klinis yang dimulai pada 28 September di Provinsi Hebei, China.
Mereka akan mendapatkan dua dosis CoronaVac dari SinoVax dalam uji coba gabungan Fase 1 dan Fase 2. Jurubicara Sinovac mengatakan, regulator telah menyetujui uji coba tersebut.
Jurubicara Sinovac mengatakan, regulator telah menyetujui uji coba tersebut.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut, sejauh ini, virus pada umumnya tidak begitu menyebabkan gejala parah pada anak-anak dibandingkan orang dewasa. Tetapi ada beberapa kasus anak-anak yang memerlukan perawatan intensif.
Di Amerika Serikat, ratusan anak dirawat di rumah sakit dengan sindrom peradangan yang parah, disertai gejala seperti demam, ruam, dan kelenjar bengkak.
Pada awal September, Sinovac mengatakan CoronaVac tampaknya aman dan mampu menginduksi antibodi untuk orang tua. Tetapi tingkat antibodi yang dihasilkan vaksin sedikit lebih rendah daripada yang terlihat pada orang dewasa yang lebih muda.
China sendiri telah menginokulasi setidaknya puluhan ribu warganya dengan vaksin virus korona eksperimental. Meski begitu, para ahli mengkhawatirkan keamanan obat yang belum menyelesaikan pengujian standar.
Sebagai bagian dari program, CoronaVac, yang diuji coba tahap akhir dalam skala besar di Brasil, Indonesia, dan Turki, telah diberikan kepada sekitar 90 persen karyawan perusahaan dan keluarganya.
KOMENTAR ANDA