ANAK-ANAK menjadi kelompok usia yang juga mengalami dampak langsung maupun tidak langsung dari pandemik virus corona atau Covid-19 yang saat ini terjadi.
Selain berisiko terpapar oleh Covid-19, anak-anak juga terpaksa mengalmi banyak perubahan aktivitas karena sekolah ditutup dan aktivitas bermin di luar rumah pun dikurangi intensitasnya.
Meski belum jelas kapan sekolah akan kembali dibuka, namun dokter spesialis anak dari RSIA Sam Marie Basra dr. R. Lia Mulyani, Sp.A memaparkan kondisi yang ideal dari kacamata medis yang agaknya perlu dipenuhi sebelum sekolah bisa dibuka kembali.
"Untuk pembukaan kembali sekolah, kita harus perhatikan yang pertama bagaimana kasus yang terjadi, apakah sudah menurun, ataukah masih terus naik," kata dr. Lia dalam ZoomTalk Farah.id yang digelar Rabu, 16 September 2020 dengan tema "Covid-19 Pada Anak: Kenali Gejala, Pencegahan".
"Kalau masih terus naik, sebaiknya ditunda dulu pembukaan sekolah," tegasnya.
Kondisi kedua yang perlu dipenuhi sebelum dibukanya kembali sekolah adalah hadirnya vaksin Covid-19 yang ramah anak.
"Vaksin (potensial) yang dikembangkan saat ini belum bisa digunakan pada anak-anak. Ini untuk vaksin orang dewasa," jelar dr. Lia.
"Alangkah baiknya, sekolah jika sudah mau dibuka sudah ada vaksin untuk anak-anak. Karena anak-anak sulit untuk mematuhi protokol kesehatan, pakai masker cuci tangan, apalagi jaga jarak kalau sudah bertemu dengan teman-temannya," paparnya.
Dia memperkirakan bahwa pembukaan kembali sekolah paling cepat terjadi pada awal tahun depan, jika kondisi tersebut sudah dipenuhi.
"Dari beberapa negara yang sudah dibuka sekolah, juga angka infeksi meningkat di sekolah," kata dr. Lia.
"Saya sebagai orangtua lebih rela anak saya tidak sekolah satu tahun daripada anak saya sakit," tandasnya.
KOMENTAR ANDA